Otomotifnet.com - Riding bareng teman-teman yang punya hobi sama motoran memang menyenangkan, seperti Sunday morning ride yang trend belakangan ini.
Tapi kalau riding selalu di posisi belakang pasti gak mau dong! Hal ini yang dirasakan Alfrida Noor Khalida, gadis penunggang Vespa S 125 lansiran 2017.
“Awalnya gak pengen bore up, cuma mau main CVT. Tapi pas riding gak enak ditinggal di belakang, hahahaa…,” kata gadis yang biasa disapa Alfi ini memberi alasan motornya dioprek.
Untuk menaikkan performa, Alfi menyerahkan motornya pada Seventeen Garage yang berada di Grand Galaxy Park, blok RSN5, No.12, Bekasi, Jakbar.
Yuk lihat oprekan yang menghabiskan dana Rp 5 jutaan ini.
PISTON & BLOK
Vespa S ini aslinya berkapasitas 124,3 cc atau 125 cc, pistonnya 52 mm dengan stroke 58,6 cc. Langkah bore up dilakukan dengan menggunakan blok dan piston Vespa Sprint 150 3V, pistonnya 58 mm kapasitasnya menjadi 154,8 cc.
“Kompresi 10,5:1 gak dinaikin. Karena piston standar susah dinaikin, dipapas head-nya nanti klepnya mentok piston. Ini aja piston dibuat coakan buat klep,” sebut Yudi Hermawan, mekanik dari Seventeen Garage.
CAMSHAFT
Kepala silinder sudah porting polish, noken asnya pakai Kawahara yang sudah di-custom.
“Durasi in 245° lift 8,1 mm dan ex durasi 257° lift 8,15 mm. Karakternya dibuat enak di putaran bawah, karena dia sukanya ngebut dan berani buka gas dari bawah,” rinci Pede panggilan kerennya.
PIGGYBACK
Karena kapasitas mesin yang sudah meningkat, tentu semprotan bahan bakar perlu disesuaikan agar mesin tidak kekeringan.
Untuk itu, meski injektor masih menggunakan bawaan S125, tapi ECU ditipu piggyback Papapitstop yang dikombinasi Accent Wire untuk menyempurnakan pengapian di ruang bakar.
CVT
Agar tenaga dari mesin dapat ditransfer menuju roda belakang dengan baik, area CVT pun kena oprek.
6 buah roller pakai yang berbobot 10 gram.
Variator juga di-custom.
“Sudut aslinya 14° dibuat jadi 13°, ini supaya tarikan bawahnya lebih cepat. Per kecil atau per koplingnya pakai standar tapi per CVT pakai 1.500 rpm,” tambah pria asal Tasikmalaya ini.
HASIL
Agar terlihat kenaikan performanya setelah bore up dan oprekan lainnya, dites pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport yang ada di Jalan Tenggiri No.4 A Rawamangun, Jaktim.
Sayangnya data mesin standar S125 belum ada di dyno ini.
Tapi di mesin dyno yang sama, Vespa Sprint 150 punya tenaga 9,65 dk. Berarti S125 standar punya kisaran tenaga 7-8 dk.
Setelah beberapa kali running, didapat angka 10,8 dk di 7.770 rpm dan torsi 9,89 Nm pada 7.770 rpm.
“Kalau lihat grafiknya tenaganya ini sudah bagus, dari bawah tenaganya langsung keluar. Tapi sayang di sekitar 7.700 rpm agak drop,” sebut Imam teknisi Sportisi Motorsport.
“Setelah bore up jauh banget rasanya, lebih enak. Bukan karena kenceng aja, tapi lebih nyaman juga karena kan gas jadi lebih enteng, jadi kalau jalan jauh atau riding gitu gak capek ngegasnya,” komentar Alfi yang masih kelas 2 SMA ini.
Yang penting enggak paling belakang lagi ya! Fariz / OTOMOTIF
Seventeen Garage: 0856-1033-538
Sportisi Motorsport: 0878-8914-2380
Data Upgrade:
Blok silinder dan pistom: Standar Vespa Sprint 150 3V
Noken as: Kawahara custom
Kompresi: 10,5:1
Per CVT: 1.500 rpm
Roller: 10 gr
Variator: Custom 13°
Piggyback: Papapitstop
Kabel: AccentWire
Knalpot: Custom
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR