Keduanya mengalami luka parah karena tergencet bodi depan pikapnya.
Sebab, pikap itu baru berhenti setelah menabrak pohon, yang ada di tepi jalan raya tersebut.
"Semua korbannya (lima orang) kini masih dirawat di rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi). Dan, rata-rata mereka mengalami luka parah. Bahkan, ada yang belum sadar. Untuk korban yang meninggal dunia, sudah dimakamkan," kata AKP Amirul Mustakim, Kasat Lantas Polres Blitar (5/3).
Kecelakaan itu terjadi menjelang Maghrib.
(Baca Juga : Drama Lamborghini Aventador Raffi Ahmad, Jadi Sarang Semut dan Tikus!)
Kecelakaan beruntun itu berawal dari Grand Max nopol S 9185 NC, yang dikemudikan Dwi melaju dari arah barat atau Pasar Wlingi.
Sesampai di TKP yang jalannya lurus, mobil pikap itu mendahului mobil lainnya.
Namun, saat mendahului itu, dari arah berlawanan atau dari arah timur (Pasar Kesamben), muncul dua motor korban. Yakni, Suzuki Satria dengan nopol AG 4778 PR yang dikemudikan Sandi dengan membonceng Elsa.
Di belakangnya, adalah Honda Vario dengan nopol AG 4137 PP yang ditumpangi Bambang dengan membonceng Samsi.
(Baca Juga : Bus Ringsek, Sopir Banting Setir ke Kiri, Berhenti Menancap Pohon)
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Surya |
KOMENTAR