Sedangkan piston Jupiter-Z terukur 13,2 mm.
“Nah, kelebihan tinggi tersebut bisa dimanfaatkan untuk membentuk dome, agar kompresi mesin meningkat,” ungkap Zul yang menurunkan pembalap kelas 3 SMP ini.
Piston BeAT tak memiliki dome. Malah permukaan pistonnya cekung ke dalam.
“Kalau pakai piston Jupiter-Z, bisa kita ‘mainkan’ dome-nya untuk nyolong kompresi. Naiknya bisa lumayan tinggi,” lanjut Zul.
(Baca Juga : Yamaha R25 Tarikan Enteng Biaya Murah, Tanam Pin Piston Kepunyaan Mio)
Standar pulley BeAT dirasa belum bisa mengimbangi power motor.
“Makanya dibubut bermain di angka 14 derajat. Dipadukan berat roller 6 gram dan penggunaan per CVT 1.500 rpm," terang Izul.
"Terbukti motor jauh meninggalkan lawan-lawannya,” ucap Izul yang ditemani sang owner Dewasena yang juga penghobi motor gede.
DATA MODIFIKASI
CDI : BRT
Koil : Yamaha YZ 125
Knalpot : CLD
Ban depan : IRC Fasti Pro 90/80-14
Ban belakang : IRC Fasti Pro 90/80-14
Dewasena Racing Team : 0813-2188-8164
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Motorplus.gridoto.com |
KOMENTAR