Otomotifnet.com - Presiden Joko Widodo telah menerima Carmelo Ezpeleta, Chief Executive Officer (CEO) Dorna, penyelenggara MotoGP di Istana Bogor (11/3).
Pertemuan tersebut terkait dengan rencana penyelenggaraan MotoGP di Indonesia pada 2021 mendatang.
Digadang-gadang, sirkuit akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Setelah selesai melakukan pertemuan tertutup antara Presiden, Dorna, Direksi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan management Astra Honda Motor (AHM), Presiden Jokowi langsung menyatakan kesiapan pemerintah.
“Kita siap dan harus optimis. Menggelar Asian Games dengan 35 negara saja kita bisa kok,” ucap Presiden Jokowi.
Atas hasil pertemuan dengan pihak Dorna dan rencana menggelar MotoGP Indonesia, Presiden mendapat surat terbuka dari salah pemerhati otomotif Indonesia dan juga internasional.
Dia adalah Indradjit Sardjono, yang pernah menjabat sebagai Clerk of The Course dan Managing Director pada gelaran WRC.
Begini isi surat terbuka tersebut;
SURAT TERBUKA KEPADA YANG MULIA Bapak President Republik Indonesia
YANG MULIA
Ir Joko Widodo
President Republik INDONESIA
Dengan hormat
Perkenankanlah kami menghaturkan Terima kasih yang se tinggi tinggi nya kepada Bapak, Yang telah memimpin bangsa INDONESIA ke arah yang lebih makmur, sejahtera dan ber keadilan serta berlatar belakang ahlak baik.
Pagi ini saya amat gembira dan senang melihat di TV bahwa akan ada Moto GP di Mandalika, NTB Indonesia di tahun 2021 dimana pembangunan circuit nya akan di mulai bulan October 2019.
Bapak sudah menyatakan SIAP kepada Carmelo Espelata dari DORNA (pemegang hak komersial dari FIM).
FIM adalah singkatan dari Federation International de Motorcycle, badan ter tinggi pengendali peraturan olah raga dan Tehnik di olah raga kendaraan bermotor roda dua dan tiga.
Didalam balapan FIM WORLD GP ada beberapa pemangku kepentingan terdiri dari :
1. Team Balap
2. Circuit owners association
3. DORNA ( pemegang hak komersial)
4. Persatuan Para Pembalap
5. FIM sport governing body yang mencakup olah raga, tehnik dan safety.
Keberadaan MotoGP di Mandalika, NTB Indonesia pasti akan sangat membantu pariwisata INDONESIA dan industry motor ( di mana INDONESIA adalah Pasar ke 3 ter besar di dunia dan exporter motor).
Ada beberapa hal Yang menjadi kekhawatiran dan mungkin dapat berguna untuk masukan Bapak President
1. Sepengetahuan saya Airport di Lombok masih terbatas dari sisi jenis pesawat yang bisa mendarat, sedangkan jumlah motor yang harus diangkut dalam waktu Yang bersamaan adalah 90 units - Moto2, Moto3 dan MotoGP dimana jumlah orang Yang akan tiba di waktu bersamaan di perkiraan adalah 800 - 900 orang.
Selayak nya balapan MOTO2, MOTO3 dan GP - alat, pembalap dan team sudah harus tiba di Hari Senin sebelum di Hari Jum’at kemudian di Minggu yang sama sudah bisa latihan.
2. FIM akan mempersyaratkan masalah safety dengan ketat oleh karena itu fasilitas Rumah Sakit harus sangat baik.
3. Masalah sumber daya manusia didalam penyelenggaraan MotoGP adalah hal yang tidak mudah, sehingga dari jauh jauh Hari sudah harus dipersiapkan.
4. IMI atau Ikatan Motor INDONESIA sebaik nya di libatkan dari awal, sehingga dapat ber komunikasi secara intense dengan FIM mengenai standard circuit, safety dan hal hal lain nya ( persiapan sumber daya manusia)
YANG MULIA Bapak President, saya mohon Maaf bukan merasa kuminter ( Maaf pakai bahasa Jawa), tapi tujuannya tidak lain adalah demi menjaga nama baik INDONESIA di perhelatan kelas dunia.
Semoga Bapak President berkenan menerima masukan dari saya, doa tulus kami agar Bapak dan keluarga selalu di berikan kesehatan yang baik.
Hormat kami
Indradjit Sardjono
Tentu bukan asal saja pria yang pernah mendudukan Alm. Bambang Gunardi di CCR komisi balap motor FIM menulis surat terbuka tersebut.
“Saya ingin memberikan masukan kepada Bapak Presiden, supaya penyelengaraan bisa berjalan dengan lancar dan baik.
Demi menjaga nama baik Indonesia di mata dunia. Karena pengikut atau fans MotoGP sangat banyak,” ungkapnya.
Terlihat surat terbuka dari Indradjit Sardjono ini merupakan suatu dorongan dan kepedulian insan otomotif Indonesia untuk penyelenggaraan event internasional tersebut.
Jelas tergambar kalau Ajit, panggilannya sangat concern terhadap keberlangsungan event tersebut.
Indradjit sendiri sudah sangat hafal dengan segala hal tentang balap kelas nasional dan internasional.
Dirinya sudah malang melintang di event nasional, internasional dan lainnya.
Dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Olah Raga dan Teknik IMI periode 1992-1998.
Pernah juga menjabat sebagai Direktur FIM World Championship Superbike, Flamini Group, Rome, Italy periode 1992-1994
Mari sambut MotoGP Indonesia.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR