Spring rate
PERHATIKAN AKSESORI YANG DIPAKAI
Seperti yang sudah disinggung di atas, selain aplikasi suspension lift, pemilik SUV dan D-Cab juga perlu memperhatikan aksesori dan peralatan recovery beserta pendukung yang akan dipasangkan.
Karena akan sangat berpengaruh dengan bobot yang nanti membuat kerja suspensi jadi tidak optimal.
Umumnya suspension lift memiliki beberapa pilihan spring rate atau tingkat kekerasannya.
Lazimnya tersedia dua pilihan, medium dan hard.
Di beberapa merek, ada yang menggunakan pilihan heavy duty atau non heavy duty.
“Biasanya kalau medium atau non havy duty, spring rate-nya berkisar 50 kgm/mm. Sementara yang hard atau heavy duty berkisar 100 kgm/mm,” terang Arif.
Nah, jika Anda ingin menggunakan aksesori atau peralatan recovery yang lengkap, disarankan menggunakan suspension lift tipe heavy duty.
Karena, akan kuat dalam menopang bobot mobil yang sudah jauh bertambah berat akibat penggunaan aksesori dan peralatan recovery.
Namun jika Anda hanya ingin tampil minimalis atau sekedar menggunakan bullbar, disarankan untuk menggunakan suspension lift tipe non heavy duty.
“Jangan terbalik, pasang aksesori lengkap, tapi hanya pasang per dengan spring rate non heavy duty. Jangan kaget bila kerja suspensi jadi terlampu keras dan enggak awet, atau bahkan bisa langsung amblas,” sahut Andri.
Begitu juga sebaliknya, jika hanya ingin tampil minimalis dengan penggunaan hanya aplikasi aksesori tidak terlalu banyak, maka disarankan untuk menggunakan spring rate yang medium atau non heavy duty.
“Kalau hanya pasang bullbar tapi pakai per dengan spring rate hard atau heavy duty, jelan bantingan mobil akan keras dan tidak nyaman untuk harian. Jadi, pertimbangkan dulu aplikasi aksesori dan peralatan recovery, baru tentukan spek suspension lift-nya,” tambah Andri.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR