Karakter ini cukup membuat gemas ketika dipakai di perkotaan, seperti ketika butuh tenaga instan untuk menyalip kedaraan.
Mesin tidak langsung melaju ketika gas dibuka, keluaran tenaga dialirkan dengan smooth terutama di bawah 6.000 rpm.
Karenanya pengendara perlu menjaga rpm agar mendapatkan tenaga yang diinginkan. Tapi setelah lewat 6.000 rpm maka langsung wuuuuzzz...
Mau bukti lain? Langsung saja motor yang diklaim punya tenaga maksimum 18,9 dk di 10.500 rpm dan torsi 14,0 Nm di 9.000 rpm ini dites pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport di Rawamangun, Jaktim untuk melihat karakternya dari grafik tenaga dan torsinya.
Terlihat grafik di putaran bawah dari 3.500 rpm sampai 6.000 rpm tenaga naik perlahan, bahkan torsi cenderung agak turun dan kemudian beranjak naik sampai tenaga terkuatnya di kisaran 9.000 sampai 10.500 rpm, lalu berangsur menurun sampai limiter di 12.500 rpm.
Tenaga maksimal 16,21 dk di 10.390 rpm dan torsi maksimal 12,39 Nm pada 8.530 rpm.
Kuatnya performa di putaran menengah ke atas dan nafas yang panjang, tampak jelas dari hasil catatan akselerasinya yang dites menggunakan Racelogic.
Lihat saja hasilnya 0–60 km/jam cukup singkat hanya 4,1 detik, lalu 0–100 km/jam cuma 11,3 detik.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR