Otomotifnet.com - Akhir tahun 2018 lalu OTOMOTIF ikut serta dalam turing bertajuk “GSX150 Bandit Touring Teman Satu Tujuan” dari Surabaya dan finish di Bandung sejauh 1.106,3 km.
Turing sudah, kini giliran lanjut mengetes motor seharga Rp 26 juta ini untuk dipakai sehari-hari, bagaimana impresinya? Apa kelebihan dan kekurangannya? Yuk simak sampai akhir.
FITUR & TEKNOLOGI
Yuk kita ingat kembali fitur dan teknologi yang dimiliki GSX150 Bandit.
Paling beda dari GSX-S150 yaitu jok menyatu antara pengendara dan pembonceng dengan busa tebal.
Kemudian spidometernya full digital yang berisi informasi cukup lengkap mulai dari speed meter, odometer, tacho meter, shift light, gear position, fuel meter, trip A & B, average fuel consumption, oil change dan jam.
Shift light-nya bisa diatur mode berkedip atau menyala saja, titik nyalanya juga bisa diatur mulai dari 3.000 rpm sampai 11.500 rpm bahkan shift light bisa juga dimatikan.
Ada pula fitur Easy Start System, dinamo starter akan terus berputar selama 3 sampai 5 detik, hingga mesin menyala dengan hanya menekan satu kali tombol starter tanpa perlu ditahan.
Lainnya, lampu utama sudah menggunakan LED baik lampu dekat maupun lampu jauh.
Di atas lampu utamanya ada DRL kecil sebagai ciri dari GSX150 Bandit. Lampu lainnya masih bohlam.
RIDING POSITION & HANDLING
Tinggi joknya 790 mm, 5 mm lebih tinggi dibanding GSX-S150 karena Bandit punya jok yang lebih tebal.
Meski begitu, pengendara berpostur 170 cm masih dapat menapakkan kaki dengan mudah, karena bentuk busanya yang makin rendah ke depan.
Tapi kendati sudah lebih nyaman dibanding GSX-S150, ternyata busanya masih kurang empuk, pantat cukup panas ketika berkendara lama.
Setangnya cukup tinggi, menggunakan model pipa mirip kepunyaan GSX-S150.
Modelnya agak menekuk ke dalam di ujungnya, sehingga mengesankan feeling berkendara yang sporty.
Namun rasanya jadi kurang lebar, yang membuat tangan tester mesti selalu standby di bagian ujung setang.
Yang cukup disayangkan adalah posisi footstep yang masih sama seperti GSX-R150 dan GSX-S150, yang cenderung sporty karena posisinya yang tinggi dan di belakang, padahal GSX150 Bandit ini ditujukan untuk kebutuhan turing dan daily..
Efeknya saat dipakai lama dan menghadapi kondisi jalan perkotaan yang stop and go, kaki terasa cukup pegal karena posisinya menekuk.
Untungnya perpindahan gigi Bandit lebih bersahabat pada kaki kiri, karena jika tidak ingin mencungkil tuas perseneling saat menaikkan gigi, bisa dengan menekan bagian belakang tuas perseneling, tapi posisinya memang terasa jauh sehingga harus memundurkan tumit untuk menginjaknya.
Bicara handling, motor dengan bobot 135 kg ini sangat lincah dan stabil.
Ini karena karakter kedua suspensinya cukup lambat dalam meredam getaran, karenanya untuk meliuk cepat atau berganti arah bukan hal yang sulit.
Sayangnya redaman yang lambat ini cukup mengorbankan kenyamanan, karena jadi terasa keras untuk pengendara berbobot 57 kg, terutama ketika melewati jalan rusak atau jalan bergelombang secara cepat.
Oiya penggunaan ban Dunlop barunya ternyata efektif menghilangkan ‘grejel’ ketika berjalan pelan, karena di GSX-R/S150 sebelumnya menggunakan IRC banyak dikeluhkan ada ‘grejel’ saat jalan pelan.
PERFORMA
Dibekali mesin yang sama dengan GSX150 series berkapasitas murni 147,3 cc 4 langkah, 1 silinder, DOHC 4 katup, berpendingin cairan dengan konfigurasi overbore, menggunakan piston 62 mm dikombinasi stroke pendek 48,8 mm.
Karenanya karakter khas overbore sangat terasa, yaitu tenaga baru berisi di putaran tengah ke atas.
Tendangan baru terasa di atas 6.000 rpm.
Karakter ini cukup membuat gemas ketika dipakai di perkotaan, seperti ketika butuh tenaga instan untuk menyalip kedaraan.
Mesin tidak langsung melaju ketika gas dibuka, keluaran tenaga dialirkan dengan smooth terutama di bawah 6.000 rpm.
Karenanya pengendara perlu menjaga rpm agar mendapatkan tenaga yang diinginkan. Tapi setelah lewat 6.000 rpm maka langsung wuuuuzzz...
Mau bukti lain? Langsung saja motor yang diklaim punya tenaga maksimum 18,9 dk di 10.500 rpm dan torsi 14,0 Nm di 9.000 rpm ini dites pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport di Rawamangun, Jaktim untuk melihat karakternya dari grafik tenaga dan torsinya.
Terlihat grafik di putaran bawah dari 3.500 rpm sampai 6.000 rpm tenaga naik perlahan, bahkan torsi cenderung agak turun dan kemudian beranjak naik sampai tenaga terkuatnya di kisaran 9.000 sampai 10.500 rpm, lalu berangsur menurun sampai limiter di 12.500 rpm.
Tenaga maksimal 16,21 dk di 10.390 rpm dan torsi maksimal 12,39 Nm pada 8.530 rpm.
Kuatnya performa di putaran menengah ke atas dan nafas yang panjang, tampak jelas dari hasil catatan akselerasinya yang dites menggunakan Racelogic.
Lihat saja hasilnya 0–60 km/jam cukup singkat hanya 4,1 detik, lalu 0–100 km/jam cuma 11,3 detik.
Kemudian jarak 0-201 meter pun waktunya 11,3 detik.
Catatan itu beda tipis dengan versi sportnya GSX-R150, karena menggunakan mesin yang sama. Mantap kan?
Yang unik saat mengetes top speed, ketika mencapai 137 km/jam tenaga motor terasa terputus-putus seperti menyentuh limiter, padahal masih di kisaran 10.000 rpm pada gigi 6.
Untuk data tes lengkapnya bisa lihat di tabel.
Selain soal karakter performa, catatan lainnya adalah kopling motor ini terbilang ringan jadi dipakai sehari-hari tidak membuat jemari kiri pegal.
Perpindahan giginya halus dan jarang mengalami miss.
Karakter rasionya cukup rapat, sehingga tiap pindah gigi penurunan putaran mesin tidak terlalu jauh.
Selebihnya mesin ini punya suara yang halus dan suhu yang tidak terlalu terasa di kaki, meskipun sedang bermacet-macetan.
Suara halus mesinnya ditemani dengan silencer knalpot yang dibekali dua lubang pembuangan, efeknya suara jadi khas sedikit ngebass, baik saat stasioner atau saat gas dibuka.
KONSUMSI BENSIN
Pengetesan terakhir adalah konsumsi bensin.
Tangki bensin 11 liternya diisi bensin RON 92, lalu diajak berkendara sehari-hari selama beberapa hari.
Setelah menempuh jarak hampir 200 km, fitur fuel average-nya mencatatkan angka 35,8 km/liter.
Ternyata hasilnya sedikit lebih irit dibanding GSX-S150 yang rata-rata hanya 33,1 km/liter.
Lumayannn…
Kesimpulan
Dari hasil tes ini terlihat jika Suzuki GSX150 Bandit layaknya GSX-S150 tapi diperbaharui kenyamanannya, terutama dari penggunaan jok yang menyatu dan lebih tebal, sayangnya posisi footstep tidak direposisi.
Sedang dari sisi fitur, mesin, handling dan konsumsi bensin identik dengan GSX150 series.
Tim OTOMOTIF
Data Tes
0–60 km/jam: 4,1 detik
0–80 km/j: 6,6 detik
0–100 km/j: 11,3 detik
0-100 m: 7,3 detik (@83,9 km/j)
0-201 m: 11,3 detik (@99,1 km/j)
0-402 m: 18 detik (@114,3 km/j)
Top speed di Racelogic: 127,6 km/j
Top speed di spidometer: 137 km/j
Konsumsi bahan bakar: 35,8 km/liter
Data spesifikasi:
P x L x T: 2.000 x 745 x 1.035 mm
Jarak sumbu roda: 1.300 mm
Tinggi jok: 790 mm
Berat kosong: 135 Kg
Tipe mesin: 4 langkah 1 silinder DOHC 4 katup berpendingin cairan
Kapasitas: 147,3 cc
Bore x stroke: 62,0 × 48,8 mm
Tenaga maksimal: 18,9 dk/10.500 rpm*
Torsi maksimal: 14,0 Nm/9.000 rpm*
Transmisi: 6-speed, return
Tipe sasis: Diamond
Ban depan: 90/80-17(TL)
Ban belakang: 130/70-17 (TL)
Kapasitas tangki: 11 liter
*klaim Suzuki
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR