Otomotifnet.com – Untuk ikut balap, biasanya memilih kendaraan yang pas untuk suatu balap tersebut.
Dengan kendaraan yang pas, hasilnya juga akan maksimal. Karena bisa tetap fokus pada balap dan pertarungan, bukan fokus ‘memperbaiki’ posisi mobil di lintasan.
Namun terkadang mobil yang pas ternyata tidak atau kurang cocok dipakai balap.
Seperti yang dialami oleh Sendy Setiawan dari tim balap ABM Motorsport.
(Baca Juga: Haridarma Masih Berjaya di Balap Turing, Alvin Bahar Siapkan Perlawanan)
Sendy, yang mengawali balap pakai Mitsubishi Galant, kini balap pakai Honda Genio dan juga Honda Jazz.
Pembagiannya, Honda Genio dipakai untuk balap Japan Super Touring Car (JSTC) dan Super Touring Car Championship (STCC).
Sedangkan Honda Jazz dipakai untuk berlaga di OMR Honda Jazz. Ada alasan Sendy punya dua mobil balap ini.
“Kita jaga-jaga saja. Kita persiapan sudah jauh-jauh hari, belajar dari senior, kalau cuma pakai satu mobil dan tiba-tiba ada masalah, jadilah berhenti. Saya enggak mau kayak gitu,” ucapnya.
Selain itu, dengan dua mobil tersebut, Sendy ingin terus melatih dan mengasah mental balapnya.
“Terutama kalau balap di OMR Honda Jazz. Kelas yang menurut saya bagus untuk godok mental dan penjengangan. Fight-nya sangat rapat, peserta banyak dan modifikasi mobil seragam. Jadi, pembalap dengan skill yang bagus, bisa menang,” tambahnya.
Tapi ternyata, menurut Sendy mobil yang pas untuk balap bukanlah Honda itu. Dirinya justru memilih Peugeot.
“Mobil Peugeot itu enak dipakai balap. Pergerakkan dan suspensinya sangat nyaman walaupun sudah dibuat racikan balap,"
(Baca Juga: Toyota Bawa Banyak Produk di GIIAS 2019, Dibagi Enam Zona, Termasuk Mobil Balap)
"Ini pengalaman saya, karena pernah pakai Peugeot untuk balap dan sekarang Honda,” sebutnya.
Lalu kenapa berhenti balap pakai Peugeot?
Hal ini karena terganjal dengan mesin yang dirasa kurang bisa kompetitif dengan merek lain.
Terganjal faktor utama di balap memang bukan hal yang menyenangkan.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR