Otomotifnet.com - Pofesor hukum yang membuat anggota polantas bengong dan senyum terdiam akhirnya membuat surat terbuka.
Ia adalah Prof Dr Sadjijono SH. MHum yang ternyata pensiunan dari Polri dan sekarang fokus mengajar di Universitas Bhayangkara Surabaya.
Dalam surat tersebut, Prof Sadjijono meminta video tersebut tidak diviralkan lagi sekaligus sebagai klarifikasi dan minta maaf.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Eva Guna Pandia menyebut video tersebut direkam pada April lalu.
(Baca Juga: Polantas Kena 'Skak' Pak Profesor, Diduga Tilang Sembarangan, Dijelasin Cuma Senyum)
Pihaknya juga berterima kasih atas masukan dari Prof Sadjijono.
Demikian isi lengkap surat tersebut,
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Saudara-saudaraku yang dirachmati Alloh SWT.
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas viralnya vidio diri saya dan anggota Polantas yang diviralkan oleh orang. Oleh karena sudah terlanjur viral, maka dalam kesempatan ini saya mohon maaf dan saya klarifikasi, sbb:
1. Anggota Polantas yang berdinas di tikungan tersebut berpersepsi, bahwa rambu-rambu tesebut dilarang/tidak boleh putar balik, sehingga pengendara kendaraan yang putar balik di tindak dan ditangkap dst.......
2. Telah terjadi 2 (dua) kali menimpa diri saya:
1) terjadi sekitar bl. Januari 2019, dan saya pahamkan dapat direrima dengan baik. Selesai.
2) Pada bulan Maret 2019 terjadi lagi dan melakukan tindakan represif terhadap beberapa kendaraan yang melaju di depan saya yang juga putar balik termasuk diri saya. Putar balik yang dilakukan mengikuti isyarat lampu bersama-sama Roda-2. Pada saat itu saya turun dan diskusi masalah alasan mengapa ditangkap dan tidak ada alasan, maka kemudian bersama-sama menuju rambu-rambu yang terpasang dan terjadi seperti vidio yang diviralkan orang tersebut.
3. Putaran tersebut akses terdekat yang saya lalui ketika berakifitas pagi maupun sore.
4. Kejadian tersebut sekitar bl. Maret 2019 yang sudah 5 (lima) bulan yang lalu, namun indikasi viral di bulan Juli 2019.
5. Saya pribadi tidak bangga dan tidak nyaman atas adanya kejadian tersebut terlebih kejadian tersebut diviralkan orang yang menjadi konsumsi publik khususnya warganet. Padahal diskusi hanya pribadi saya dengan oknum anggota LL yang bersangkutan yang semata-mata bermaksud memberikan pemahaman atas terjadinya perbedaan persepsi sekalipun terkesan agak keras, karena pengaruh situasi.
6. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga kejadian ini menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi kita semua dan masyarakat.
7. Mohon dengan hormat vidio yang telah viral jangan diperpanjang lagi yang menjadikan labih tidak nyaman bagi diri saya.
8. Meminta maaf kepada Institusi Kepolisian jika hal tersebut memiliki sudut pandang dan penilaian yang berbeda. Sekian dan terimakasih.
Wabillahitaufig wal hidayah Wassalamualaikum Wr.Wb.
Salam hormat.
Sadjijono
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR