Tak hanya itu, Afandi juga memasangkan velocity stack, untuk membuat aliran udara menjadi lebih padat.
“Bentuknya seperti corong, namun dipasangkan pada air box yang menuju throttle body,” ujar Afandi.
Velocity stack custom ini juga dibekali dengan mulut yang didesain seperti aliran vortex, atau yang kerap dikenal dengan sebutan cyclone.
Tujuannya, untuk merekayasa aliran angin agar lebih deras dan bertubulensi saat melewati mulut cyclone.
(Baca Juga: Toyota Agya dan Honda Brio dipakai tim Slalom Carfix, Hasilkan Banyak Piala di Kejurnas Slalom)
Harga untuk velocity stack cyclone ini ternyata juga enggak terlalu mahal kok, hanya sekitar Rp 200 ribu saja.
Bagaimana dengan peningkatan performanya? Afandi memperkirakan peningkatan tenaga yang dapat diraih, mencapai sekitar 7 dk.
“Memang belum sempat diukur di atas dyno, tapi yang saya rasakan akselerasi jadi lebih enteng,” sebutnya.
Nah, untuk membutkian ucapan Afandi, OTOMOTIF tantang ia untuk mengukur akselerasinya menggunakan RaceLogic.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR