Otomotifnet.com - Si kembar Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, tak hanya terkenal memiliki performa yang ‘bandel’ dan irit bahan bakar.
Namun ternyata duet Low Cost Green Car (LCGC) ini juga unggul dalam modifikasi dan ketersediaan part aftermarket. Salah satunya seperti Daihatsu Ayla milik Afandi ini.
Meski modifikasi yang dilakukan cenderung ringan, namun saat efektif dalam menambah performa dan kenyamanan Daihatsu Ayla miliknya.
“Karena masih digunakan harian, saya hanya ingin Ayla jadi lebih nyaman dan performanya lebih joss,” sahutnya.
(Baca Juga: Toyota Agya Dan Ayla Bisa Dipilih, LCGC Harga di Bawah Rp 150 Juta)
Pertama yang dilakukan adalah mengganti downpipe bawaan Ayla.
Urusan ini, Afandi menyambangi workshop Indojaya Knalpot di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk mendapatkan racikan yang pas. Ukuran yang dipilih sekitar 1 inci.
“Sempat pakai yang lebih besar, namun tarikan atasnya kurang terasa. O iya, terpaksa catalytic converter dilepas,” ujar pemukim di kawasan Kebayoran Lama, Jaksel ini.
Setelah downpipe, giliran bagian suplai udara dimaksimalkan kinerjanya. Air filter diganti menggunakan buatan Apex tipe replacement.
Tak hanya itu, Afandi juga memasangkan velocity stack, untuk membuat aliran udara menjadi lebih padat.
“Bentuknya seperti corong, namun dipasangkan pada air box yang menuju throttle body,” ujar Afandi.
Velocity stack custom ini juga dibekali dengan mulut yang didesain seperti aliran vortex, atau yang kerap dikenal dengan sebutan cyclone.
Tujuannya, untuk merekayasa aliran angin agar lebih deras dan bertubulensi saat melewati mulut cyclone.
(Baca Juga: Toyota Agya dan Honda Brio dipakai tim Slalom Carfix, Hasilkan Banyak Piala di Kejurnas Slalom)
Harga untuk velocity stack cyclone ini ternyata juga enggak terlalu mahal kok, hanya sekitar Rp 200 ribu saja.
Bagaimana dengan peningkatan performanya? Afandi memperkirakan peningkatan tenaga yang dapat diraih, mencapai sekitar 7 dk.
“Memang belum sempat diukur di atas dyno, tapi yang saya rasakan akselerasi jadi lebih enteng,” sebutnya.
Nah, untuk membutkian ucapan Afandi, OTOMOTIF tantang ia untuk mengukur akselerasinya menggunakan RaceLogic.
Hasilnya, untuk mencapai kecepatan 0-100 km/jam, sanggup diraih dalam waktu 13,7 detik saja. Sementara dari 0 – 201 meter, mampu ditempuh sektiar 12,6 detik.
Hasil segitu (untuk 0 - 100 km/jam), lebih cepat 2,1 detik dibanding hasil tes yang pernah OTOMOTIF lakukan pada Ayla 1.2 standar gress bertransmisi otomatis (A/T).
Sementara untuk yang tranmisi manual terpaut 0,3 detik lebih cepat. Cuma tipis hasilnya?
Eits nanti dulu sob, rupanya Ayla 1.2 milik Afandi ini sudah menggunakan peredam full di bagian kabin.
(Baca Juga: Toyota New Agya dan Suzuki Futura Antarkan Dua Pembalap Ini Jadi Penguasa Slalom PRPP)
“Mulai dari atap, pintu dan lantainya. Ini untuk kenyamnan yang lebih maksimal, karena sukses membuat kabin mobil saya ini menjadi lebih kedap,” bebernya.
Namun konsekuensinya, aplikasi peredam ini juga menambah bobot yang cukup signifikan.
“Peredam kabin membuat bobot jadi lebih berat sekitar 40an kilogram. Belum lagi saya juga suda pasang beberapa peranti audio,” tutupnya. Hemm.. pantes!
Kesimpulannya, up-grade performa yang dilakukan Afandi pada Ayla miliknya cukup ampuh dalam meningkatkan performa Ayla, terlebih ketika sudah melakukan sederet modifikasi yang cukup membebani mobil.
Sehingga performa Ayla dapat terjaga. Mau coba? Tomo
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR