Otomotifnet.com - Pertengahan September 2019 lalu, PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan Nex II Cross. Skutik ini merupakan varian baru Nex II dengan desain ala motor dual purpose.
Di kelasnya berhadapan dengan Yamaha X-Ride dan Honda BeAT Street.
Ditawaran dalam dua warna two tone, Trick Blue/Titan Black dan Aura Yellow/Titan Black.
PT SIS membanderol Nex II Cross dalam dua harga, Rp 16,150 juta untuk varian Accessories Version dan Rp 15,450 juta untuk versi standar. Kedua harga on the road DKI Jakarta.
(Baca Juga: Jajal Ducati Panigale V4 R, Superbike Turunan MotoGP Seharga Rp 2 Miliar)
Dengan tampilan dual purpose, apakah skutik 113 cc ini bisa main off-road? Simak hasil tesnya! Tim OTOMOTIF
Fitur & Teknologi
Fitur baru yang disematkan antara lain ban dual purpose, pelek desain baru, serta grafis bodi yang atraktif.
Tak hanya itu Nex II Cross versi Accessories mendapat tambahan meter visor, LED headlight, cover muffler, rim decal, dan USB charger di laci sebelah kiri.
Suzuki menyematkan pelek berdesain baru yang mirip dengan milik Address versi Eropa.
Speknya 1.85x14 rata di depan dan belakang. Pelek baru ini dapat mengakomodir ban tubeless.
“Sepatu” baru ini dibalut oleh sepasang ban dual purpose IRC GP5 berukuran 80/90-14 dan 90/90-14.
Namun, sayangnya sektor kaki-kaki tidak disertai dengan penggantian suspensi alias tidak berubah dari Nex II standar.
Di rumah kunci sudah dilengkapi key shutter magnetik. Tapi belum ada side stand switch, jadi mesin tidak otomatis mati ketika standar samping diturunkan.
Nex II Cross memiliki bagasi di bawah jok berkapasitas 4,8 liter.
Panel instrumen masih sama denga Nex II versi standar, analog yang berisi spidometer, fuelmeter, dan lampu indikator MIL, high bearm, serta sein.
Riding Position & Handling
Posisi berkendara nyaman dengan setang mudah dijangkau oleh kedua tangan. Jok dengan busa tebal bikin pantat tak lekas pegal.
Hanya saja luas dek ngepas banget dengan sepatu ukuran 43.
Sama seperti versi standar, jok yang pendek membuat rider dengan postur 170 cm dan bobot 60 kg dapat menapakkan kaki dengan sempurna.
Karena tidak berubah, karakter suspensi Nex II Cross tak ubahnya seperti Nex II standar. Bantingan suspensi Nex II Cross tergolong empuk.
Beda jauh dengan rivalnya seperi Honda BeAT yang memiliki karakter suspensi yang lebih kaku.
Lewat speed bump atau jalan keriting dapat diredam dengan baik. Hanya saja karena sok belakang memiliki rebound yang cepat, jadi tidak dapat meredam sempurna getaran, mantul-mantul ketika habis melewati polisi tidur maupun lubang.
Buat menikung kencang bagian belakang motor jadi terasa mengayun.
Rasanya mirip dengan sok yang kurang oli.
Gejala ini sebenarnya sudah ada sejak di Nex II dan menurun sampai ke Cross.
Handling Nex II Cross terasa ringan dan nurut kemana setang diarahkan. Memberikan kemudahan untuk selap-selip di antara kendaraan ketika lalu lintas macet.
Ditambah dimensi bodi yang imut dan bobot ringan hanya 93 kg.
Ban IRC GP-5 dual purpose dapat memberikan grip yang bagus di jalan aspal. Pun tetap punya grip bagus ketika diajak menikung.
Meski tergolong bertapak kasar, hanya ada sedikit suara kasar serta getaran roda yang terasa.
Pada trek light off-road seperti kerikil juga tidak buruk, motor dapat dengan mudah dikontrol. Karakter suspensi yang empuk jadi terasa pas di sini!
Rasanya cocok untuk diajak jalan-jalan melintasi tanah terbuka dengan obstacle yang minim atau jadi motor paddock tim Speed Off-road. Pilihan baru selain X-Ride nih!
Performa
Nex II Cross dibekali mesin berkapasitas bersih 113 cc satu silinder berpendingin udara dengan teknologi Suzuki Eco Performance.
Ukuran bore dan stroke 51 mm x 55,3 mm dengan konstruksi head SOHC 2 katup. Menghasilkan tenaga sebesar 9,3 dk di 8.000 rpm dan torsi 8,5 Nm pada 6.000 rpm.
Mesin ini belum dilengkapi seamless start macam ACG (Alternator Current Generator) starter di Honda ataupun SMG (Smart Motor Generator) milik Yamaha. Sehingga ketika dinyalakan masih terdengar suara kasar.
Namun, Suzuki telah membekali fitur easy start system. Hanya perlu menekan sekali tombol start tanpa perlu ditahan. Dinamo starter akan berputar 3-5 detik sampai mesin menyala.
Tenaga yang dihasilkan mumpuni untuk berkendara harian, hanya putaran bawah terasa cukup lemot.
Jadi harus sering-sering membuka gas yang tentunya mempengaruhi konsumsi bahan bakar, terutama ketika ingin menyalip kendaraan di depan.
Dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic, ternyata karakternya memang smooth. Misal 0-60 km/jam butuh waktu 7,2 detik. Itu lebih lambat 0,3 detik dari Nex II standar.
Bahkan meraih 100 km/jam perlu 37,3 detik, sedang Nex II standar hanya 31,9 detik.
Yang unik adalah top speed pada spidometer menunjukkan angka tertinggi di 98 km/jam, tanpa menyentuh angka 100.
Namun, pada Racelogic didapat 101,7 km/jam. Kondisi sudah gaspol sampai jarum spido tak mau naik lagi. Data lengkapnya cek tabel di bawah ya!
Performa pengereman terbilang baik, handel rem juga empuk ketika ditekan. Rem cakram di depan dan teromol di belakang cukup pakem untuk memperlambat laju dan menghentikan motor.
Malah rem belakang terasa lebih paket dari rem depan dan kerap kali mengunci ketika melakukan hard braking. Hal ini tampaknya karena bobotnya yang ringan serta suspensi depan empuk, sehingga distribusi bobotnya lebih banyak ke depan.
Konsumsi Bensin
Pengetesan konsumsi bensin dilakukan dengan metode full to full menggunakan bensin RON 92.
Setelah dilakukan sebanyak 3 kali, ternyata didapat angka konsumsi bensin rata-rata sebesar 48,1 km/liter.
Rerata itu sedikit lebih boros dari Nex II standar dengan raihan 48,8 km/liter, tapi lebih irit dari Honda BeAT Street, yang berdasarkan catatan OTOMOTIF cuma 45,3 km/liter.
Dalam pengetesan Nex II Cross diajak menemani kegiatan komuter sehari-hari dengan rute perkotaan. Macet-macetan melewati kondisi lalu lintas padat, serta tak segan untuk gaspol ketika bertemu jalan lengang.
Data Spesifikasi:
TIPE MESIN: 4 Langkah, 2 Katup SOHC, Berpendingin Udara
SUSUNAN SILINDER: 1 Silinder
DIAMETER X LANGKAH: 51,0 x 55,2 mm
PERBANDINGAN KOMPRESI: -
VOLUME SILINDER: 113 cc
DAYA MAKSIMUM: 9,3 dk (6,9 kw)/ 8.000 rpm
TORSI MAKSIMUM: 8,5 Nm / 6.000 rpm
SISTEM STARTER: Electric Starter & kick starter
SISTEM BAHAN BAKAR: Fuel Injection
TIPE TRANSMISI: CVT
P X L X T: 1.890 x 675 x 1.045 mm
BERAT: 93 kg
KAPASITAS TANGKI BENSIN: 3,6 L
TIPE RANGKA: Underbone
SUSPENSI DEPAN: Teleskopik
BAN DEPAN: 70/90-14M/C 34P
BAN BELAKANG: 80/90-14M/C 46P
REM DEPAN: Disc
REM BELAKANG: Drum
SUSPENSI BELAKANG: Monosok
Data Tes:
0-60 km/jam : 6,9 Detik
0-80 km/jam : 13,3 Detik
0-100 km/jam : 31,9 Detik
0-100 m : 8,7 Detik (@67,5 km/jam)
0-201 m : 13,5 Detik (@80,5 km/jam)
0-402 m : 21,7 Detik (@94,1 km/jam)
Top Speed Spidometer: 113 km/jam
Top Speed Racelogic : 103,8 km/jam
Konsumsi Bahan bakar rata-rata: 48,1 km/liter
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR