Selanjutnya, tim BK membuat buntut tawon sebagai ciri khas cafe racer menggunakan pelat galvanis dengan ketebalan 1,2 mm.
“Hornetnya sengaja dibuat menyatu dengan cover jok single seater, agar sekilas terlihat menyatu juga dengan tangki,” beber Abram yang bengkelnya bermarkas di Jl. Semangka IV, Pamulang Estate Blok L1 No.11, Pamulang Timur, Tangerang Selatan.
Hornet custom, sepatbor depan dan tangki bawaan pabrik kemudian dicat pakai Sikkens berwarna biru laut yang berpadu dengan sentuhan stripe putih dan hitam.
Menguatkan konsep cafe racer, dipasang setang model clip-on.
Di depannya terpasang headlamp lansiran Daymaker LED bulat berdiameter 5,75 inci, menyiratkan kesan tetap klasik tapi modern.
Bergeser ke sektor kaki-kaki, lengan ayun bawaan pabrik diganti swing arm custom berdimensi lebih lebar dan panjang 3 cm agar muat ban berprofil gendut.
Lalu disandingkan dengan sok tabung aftermarket.
Tidak ketinggalan dibuatkan juga skid plate untuk melindungi mesin dan leher knalpot dari benturan.
Setelah jadi, pasti W175 cafe racer Shalom ini jadi paling beda di sekolahnya!
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR