Otomotifnet.com - Toyota All New Rush diamankan Polres Bireuen karena menjadi barang bukti pembobolan lima mesin ATM di Bireuen.
Selain All New Terios putih tersebut, turut satu Toyota Avanza yang kini masih diburu Satreskrim Polres Bireuen.
Sebab Terios dan Avanza tersebut dipakai komplotan pemobobol mesin ATM berjumlah 9 orang dan 4 diantaranya sudah berhasil diringkus.
Kasat Reskrim Polres Bireuen, Iptu Dimas Adhit Putranto mengatakan keempat pelaku yang salah satunya wanita mempunyai peran masing-masing.
Baca Juga: Toyota Calya Disita Polisi, Pengemudi Arogan Tonjok Pengemudi Ambulans
Ada yang bertindak sebagai pengemudi, kemudian ada yang berperan masuk ke ATM.
Ada juga yang mengawasi dari luar, sehingga orang lain tidak bisa masuk ke ATM saat mereka beraksi.
"Sasaran mereka adalah ATM yang berada di kawasan sepi, begitu keadaan mendukung maka mereka langsung beraksi," ujarnya, (15/4/20).
Dari hasil aksi komplotan tersebut, para pelaku sudah berhasil menggondol uang tunai sebesar Rp 165 juta.
Hal itu hasil dari menyatroni delapan mesin ATM berbeda lokasi sejak Februari hingga awal April 2020.
"Hasil penyelidikan sementara uang sebesar itu dikuras di lima ATM sepanjang jalan Banda Aceh-Medan, mulai Gandapura sampai Peudada," terang Dimas.
Tepatnya mesin ATM di SPBU Simpang Leubu, kecamatan Gandapura dua kali.
Lalu mesin ATM di depan hotel Purnama satu kali, mesin ATM di SPBU Reuleut dua kali.
Baca Juga: Toyota Rush TRD Sportivo Teriris, Ruang Mesin Terbelah, Terguling di Tol Pemalang-Batang
Serta mesin ATM di kawasan Peudada tiga kali dan beraksi dari pukul 05:00-09:00 WIB.
Modus yang dilakukan tersangka, dijelaskan Dimas.
"Setiba di ATM yang diincar, satu orang memasukkan kartu ATM dan melakukan transaksi penarikan," jelasnya.
"Selanjutnya, setelah mesin ATM melakukan penghitungan uang, satu orang lagi langsung mencabut stop kontak mesin ATM," lanjutnya.
"Lalu stop kontak dihidupkan kembali seperti semula," imbuhnya.
"Setelah itu, uang transaksi awal akan keluar dan saldo di rekening tersangka tidak berkurang," terangnya.
Menurut Dimas, tiap kali berhasil membobol ATM, para pelaku berkumpul di Medan untuk membagi uang hasil kejahatan tersebut.
"Mereka bolak-balik Medan-Bireuen, setiba di Bireuen, mereka menginap di dua hotel," kata Dimas.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR