Otomotifnet.com - Pemerintah Kota Semarang resmi memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) mulai Senin (27/2).
Tak hanya itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang juga menyiapkan 14 check point di wilayah dalam kota maupun di perbatasan.
Ditambah, dua check point yang menjadi satu dengan Polrestabes di pintu tol.
Serta ada empat check point di pintu kedatangan bandara, stasiun, dan pelabuhan.
Baca Juga: Kendaraan Pribadi Asal Karawang Mulai 7 Mei 2020 Dilarang Masuk Jabodetabek!
"Di pintu kedatangan bandara, stasiun, pelabuhan itu otoritas setempat karena tidak beroperasi," kata Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto (26/4).
Dirinya menerangkan, check point ini akan menjadi filter kendaraan yang masuk Kota Semarang.
Petugas dishub akan memantau setiap kendaraan yang masuk terutama kendaraan berplat nomor luar kota.
"Namanya filterisasi arus. Terutama, kami akan melihat plat nomor kendaraan. Di luar pelat nomor H (Semarang) akan kami hentikan," tuturnya.
Baca Juga: Jalan Tol, Arteri dan 'Jalur Tikus' Dijaga Ketat, Jangan Harap Bisa Lolos Mudik!
Kendaraan dari luar kota, kata Endro, akan dilihat urgensinya untuk diperbolehkan masuk atau harus kembali.
Kendaraan dari luar kota yang boleh masuk adalah kendaraan yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 25 tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama covid-19.
Beberapa kendaraan yang diatur dalam Permenhub yang boleh masuk antara lain kendaraan pengangkut logistik, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan pengangkut operasional pemerintahan dan dan perugas penanganan covid-19, kendaraan pemadam kebakaran, mobil ambulans, serta mobil jenazah.
"Manakala arus terlalu padat akan ada rekayasa lagi, pos sendiri nanti akan dijaga secara terpadu, ada tim medis, TNI, Polri, Dishub," sebutnya.
Baca Juga: Jumlah Kendaraan di Tol Solo-Ngawi Terjun Bebas, Turun Sampai 60 Persen
Pada tahap awal, Endro menerangkan, petugas akan melakukan sosialisasi kepara para pengendara.
Petugas akan mengingatkan pengendara yang tidak menggunakan masker.
Namun, selanjutnya ia meminta kesadaran masyarakat untuk membawa masker sendiri dan selalu dipakai saat beraktivitas di luar
"Tahap awal sosialisasi kebetulan masih ada stok masker, kami tempatkan di pos tapi jumlahnya terbatas. Manakala kurang, kami meminta masyarakat mandiri memakai masker," jelasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR