Otomotifnet.com – Biasanya ketika kita beli mobil baru, pasti kita akan melengkapi beberapa aksesori tambahan, salah satunya adalah karpet.
Sebab, dari dealer biasanya hanya dikasih bonus karpet jenis beludru.
Tahu sendiri kan karpet beludru kalau terkena kotoran atau tanah yang terinjak alas kaki kita, akan lebih ribet untuk membersihkannya.
Nah, karpet yang umumnya banyak diburu adalah jenis karet, karena membersihkannya mudah.
Baca Juga: Toyota All-New Rush Ganti Pelek Lebar, Bergetar Di 100 Km/Jam!
Karpet karet yang dipilih pun biasanya yang bertuliskan merek atau tipe mobil yang dibeli.
Sayangnya karpet jenis ini (karet) saat kondisi baru, suka mengeluarkan bau karet yang cukup menyengat.
“Bau ini bila terkurung dalam kabin mobil, lama-lama bisa bikin kepala pusing,” bilang Luthfiandra, warga Depok, Jawa Barat yang belum lama menebus 1 unit medium SUV keluaran Toyota.
Makanya saat membeli karpet karet bertuliskan merek mobil yang dibelinya itu di salah satu online shop, si penjual menganjurkannya untuk mencuci karpet karet tersebut pakai sabun detergen, kemudian dijemur.
“Kata si penjual sebelum pakai harus dicuci terlebih dulu. Bila perlu cuci dua sampai tiga kali bila bau karetnya masih tercium,” tutur Andra, sapaan akrabnya.
“Itu sudah gue lakukan, tapi baunya masih ada, memang sihtidak terlalu menyengat dibanding sebelum dicuci,” tambahnya.
Mengakali bau karet yang masih tersisa, Andra menempatkan pengharum kabin yang terbuat dari kopi asli, yang digantung di kaca spion tengah dalam kabin mobil barunya itu.
Pengaharum dari kopi asli ini di pasaran banyak pilihannya, dan tersedia dalam beragam bentuk, harganya mulai Rp 10 ribu hingga puluhan ribu.
Baca Juga: Suzuki Ertiga Dreza, Mesinnya Kelar Digurah, Larinya Jadi Seperti Ini!
Pemakaian pewangi kabin dari kopi asli ini ternyata ampuh menetralisir bau menyengat dari material karet karpet, malah berganti bau kopi.
“Kopi kan sifatnya menyerap bau, kebetulan gue juga suka kopi, hahaha...,” gelaknya sembari kasih tahu bahwa bau keret dengan sendirinya akan hilang bila karpet sering dicuci.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR