Gak tanggung-tanggung, bagian belakang dibuat rigid alias tanpa sok.
“Memang request untuk dibuat rigid. Awalnya emang takut keras banget, makanya minta dibuatin jok yang agak tebal dan empuk biar tetap nyaman,” ujar Adrian panggilan akrabnya.
Sok depan satu set berikut dengan segitiga sampai sakelarnya masih mempertahankan kepunyaan Patagonian Eagle.
“Karena dengan sudut rake yang sekarang masih cukup pakai sok bawaan."
"Kedua teromolnya pakai Scorpio yang sedikit di-custom biar bisa kepasang rapi dengan pelek TK Racing,” tunjuk Aris yang bengkelnya ada di Jl. Rambutan No.54, Jatiasih, Bekasi.
Tangki bensin bawaan juga dilengserkan diganti tangki model tear drop buatan PKC.
“Isinya sekitar 8 liter. Tutup tangkinya pakai aftermarket untuk Harley-Davidson yang desainnya rata, cara bukanya ditekan terus diputar,” rinci pria yang ngebengkel sejak 13 tahun lalu ini.
Untuk pemilihan warna Andrian turut andil, “Konsep airbrush memang saya mau yang simpel dan elegan aja, padahal sebenarnya motor begitu kan harus yang eye catching ya, tapi saya gak mau."
"Cari-cari gambar dan berunding dengan tukang cat akhirnya ketemulah motif seperti itu,” cerita Adrian.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR