TEKNOLOGI
Meski keduanya memiliki turbo, Innova unggul dengan distribusi solar model commonrail.
Pengukuran dengan dB meter, mesin Kijang terdengar lebih halus.
Berkat teknologi commonrail, Innova hanya menunjukkan angka 47 dB saat idle, sedangkan Panther 54 dB.
Sayang, teknologi throttle by wire Innova kurang menguntungkan saat berakselerasi sesuai keinginan kaki pengemudi.
Ada jeda antara injakan pedal dengan spontanitas tarikan mobil.
Sementara mesin Panther lebih terasa responsif dari putaran bawah hingga pertengahan.
Walau ketika diajak berakselerasi jarak jauh atau melintas cepat di jalan lurus, dipaksa puas berada di belakang Innova.
Soal transmisi, keduanya memiliki kemampuan dan teknologi sama. Pengoperasiannya mudah dan berlangsung cepat tanpa hambatan.
Tak sama ketika berbicara teknologi rem.
Pengurang laju Innova selangkah di depan Panther dengan mengadopsi perangkat ABS (Antilock Brake System) di keempat rodanya.
Begitu pula suspensi Innova yang mengandalkan per keong yang memiliki bantingan lembut tetapi stabil layaknya sedan.
Lebih unggul dibanding sang Macan Kumbang yang tetap memakai per daun di belakang dan torsion bar di depan.
Setir? Samasama bundar, sama-sama memiliki power steering, hingga keduanya memiliki nilai sama.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR