Hal itu karena busi NGK G-Power LKAR6AGP ini tetap menggunakan material logam mulia.
"Ia pakai single platinum pada center electroda-nya," tambah pria murah senyum ini.
Sementara yang DF6H11B, "Pakai logam mulia ganda, bawahnya (center electrode, red) iridium, atasnya (ground electroda) platinum," terangnya lagi.
Saat ditanya kenapa NGK tidak mengeluarkan busi standar berbahan nickel, yang dari sisi harga lebih murah lagi dari busi iridium maupun platinum untuk mesin NR.
Baca Juga: Di Rumah Aja Bisa Cek Busi Sendiri, Enggak Perlu Ribet, Ini Caranya
"Gak sebanding dengan busi OEM dari kompetitor yang sudah iridium. Selain itu, tipe engine NR gak cocok buat nickel grade," jelas Diko lagi.
Tidak cocoknya busi berbahan nickel untuk mesin NR, kata Diko lantaran mesin ini punya rasio kompresi yang cukup tinggi.
Semakin tingginya rasio kompresi, akan membuat suhu ruang bakar jadi semakin tinggi pula.
Nah, meterial nickel ini biasanya cepat 'kalah' oleh suhu tinggi, sehingga berisiko membuat loncatan api jadi kurang fokus.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR