Otomotifnet.com - Awal Januari lalu, PT Eurokars Motor Indonesia sebagai pemegang merek Mazda, resmi memperkenalkan line up compact SUV terbarunya, yaitu All New Mazda CX-30.
Mobil ini sharing platform dengan Mazda3, yang lahir sebagai hatchback.
Bisa dibilang ia tidak pure SUV, lebih pas dengan sosok crossover.
Namun meski sharing platform dengan Mazda 3, ternyata hasil test drive Otomotifnet.com pada CX-30 sangat berbeda sekali karakternya dibanding Mazda 3.
Baca Juga: All New Mazda CX-30, Gabungkan CX-5 dan CX-3? Termurah Rp 518,8 juta
Yup, tentu saja karena Mazda mengubah CX-30 jadi kendaraan crossover.
Jadi, karakter bantingan keras pada Mazda3 sudah tidak lagi dirasakan.
Justru CX-30 terasa nyaman di berbagai kondisi jalan, selayaknya menunggangi mobil premium yang memiliki suspensi bagus.
Kami sempat pakai crossover ini melewati jalan pedesaan, yang rata-rata jalannya tidak mulus.
Pada jalan dengan kondisi kasar tersebut, entakan roda tadi tidak terlalu berasa di dalam kabin.
Hal tersebut berkat racikan konstruksi kaki-kakinya yang menggunakan MacPherson strut di bagian depan dan torsion beam axle di belakang.
Memang untuk konstruksi kaki belakang masih terkesan konvensional, namun tidak mengurangi kehandalan manuver CX-30.
Melewati jalan berliku di Puncak, Jawa barat, tidak jadi kendala walau bantingan suspensinya lembut dan ground clearance cukup tinggi di angka 180 mm.
Buktinya, manuvernya tetap presisi dan tidak terasa limbung.
Pastinya ini berkat dukungan Dynamic Stability Control (DSC) dan Traction Control System (TCS) yang membuat CX-30 tetap terkendali.
Teknologi memang banyak mengambil peran pada CX-30 dalam hal handling.
Handling tidak hanya soal seberapa stabil mobil menikung atau melaju kencang, dalam pengereman pun termasuk dalam konteks handling.
Dengan dibekali fitur seperti Smart City Brake Support (SCBS), Smart brake support (SBS) dan ABS+EBD+BA, sangat membantu kami dalam mengontrol laju CX-30 di berbagai kondisi jalan dan keadaan.
Kemudian kala melaju kencang di jalan bebas hambatan, berkat fitur lane keep assist, kami bisa tetap waspada di jalur yang benar.
Sebab ketika sensor fitur ini membaca lari mobil mendekati garis pembatas jalan, maka dengan sendirinya sistem mengkoreksi putaran stir agar laju kendaraan tetap berada di treknya.
Ditambah fitur Mazda Radar Cruise Control, yang secara otomatis menjaga jarak dengan kendaraan di depan saat fitur cruise control kami aktifkan.
Juga beberapa fitur menunjang lainnya seperti Smart City Brake Support, yang mengaktifkan rem saat pengendara tidak bereaksi begitu ada objek di depan mobil.
Fitur ini dibantu juga oleh peringatan dari driver attention alert. Keren!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR