Otomotifnet.com - Walaupun bertampang klasik, BMW R 18 tetap dibekali dengan beragam teknologi modern khas produsen otomotif asal Jerman ini.
Sebut saja rem dikawal ABS di kedua roda yang pakai model cakram, depan dan belakang 300 mm yang dijepit kaliper 4 piston.
Ada pula teknologi ASC atau Automatic Stability Control, juga MSR atau Engine Drag Torque Control untuk mencegah roda belakang slip saat deselerasi.
Dan tak terlewat ada Riding Mode. Penyebutannya unik karena cruiser, R 18 pakai istilah Rain, Roll dan Rock.
Baca Juga: Royal Alloy GP200S Punya Fitur Lampu Terang, Rem Pakem, Sayang Bagasi Sempit
Biasanya kalau di motor sport pakai Rain, Road, Sport atau Race untuk membedakan karakter pengeluaran tenaganya.
Fitur standar lainnya ada lampu yang semua LED. Dan untuk lampu rem dan sein belakang dijadikan satu, mirip S 1000 RR dan S 1000 XR.
Bahkan bisa pula ditambahkan fitur opsional seperti HSA atau Hill Start Assist dan Reverse Assist untuk mundur guna memudahkan saat parkir atau putar balik.
Opsional lain ada grip heater, alarm, adaptive headlight dan sebagainya.
Sementara fitur lain dibiarkan klasik, misal spidometernya hanya bulat berisi petunjuk kecepatan model jarum analog.
Kendati di bawahnya ada layar digital tapi kecil.
Terdapat pula tulisan Berlin Built karena R 18 diproduksi di pabrik BMW Berlin, Jerman.
Jika mengamati area setang, detailnya sangat diperhatikan.
Tak hanya bertabur krom, tapi kabel dimasukkan ke dalam setang jadi tampak bersih dan simpel.
Beragam fitur tadi melengkapi mesin yang sangat ditonjolkan BMW, yang mana spesifikasinya pakai tipe 4 langkah 2 silinder boxer berkapasitas 1.802 cc.
Dan kendati baru diluncurkan di Jerman April, tak butuh lama R 18 untuk masuk Indonesia.
“Mudah-mudahan Agustus, tapi itu baru unit yang untuk homologasi,” terang Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia.
Soal harga, menurutnya akan ada di kisaran Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar, “Tapi itu off the road ya,” imbuhnya.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR