Bisa diakali pakai sepatu riding bersol tebal, akan membantu kaki lebih menapak.
Kalau ingin lebih menapak, posisi duduk harus mepet tangki bensin karena bentuk joknya mengecil di bagian depan.
Dengan mesin V-Twin atau L-Twin dimensi bagian tengah motor, rangka dan bodi jadi ramping, sehingga kaki tidak terlalu membuka baik saat kaki turun atau menginjak footstep.
Sisi negatifnya tentu saja membuat panas mesin sangat terasa di area paha, matenggg…
Baca Juga: Yamaha WR 155R Diuji di Dyno, Ternyata Tenaga Kuat di Bawah dan Atas
Setang pipanya ternyata punya letak yang agak jauh, untuk postur 170 cm jika ingin berbelok patah rasanya lengan kurang panjang.
Setangnya juga tidak terlalu tinggi namun lebar, membuat riding position-nya terasa sedikit merunduk.
Untungnya posisi footstep gak terlalu mundur dan tinggi, sehingga kaki tidak terlalu menekuk.
Bicara handling, meskipun motor ini terlihat gambot dengan ban belakang 180/55-17 di bagian belakang, serta shroud tangki yang besar, ternyata handling-nya tidak seseram itu!
Baca Juga: Leads Dynamometer, Mesin Dyno Asal Bandung, Dijual Mulai Rp 65 Jutaan
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR