Klaim tenaga maksimalnya 95,2 dk pada 8.750 rpm dengan torsi 90 Nm di 6.500 rpm.
Suara dan getarannya halus, hanya terdengar sedikit ketika gas dibuka, mungkin karena knalpotnya dibekali three-way catalytic converter.
Oiya di ujung knalpotnya dibekali tutup dan pembuangan mengaarah ke samping, tujuannya agar udara tidak langsung mengarah ke pengendara belakang, sopan juga ternyata, hahaa…
Karakter torsi sudah ‘muntah’ sejak 2.500 rpm, membuat badan perlu siap ketika membuka gas, terutama saat menggunakan mode Sport, di mana tenaga keluar sepenuhnya dan linear dengan bukaan gas.
Baca Juga: Vespa Matik Seken Diincar, Kilometer Wajib Dicek Pertama, Lanjut Turun ke Mesin
Kalau ingin lebih santai gunakan mode Tour, di mana respon sedikit delay di sekitar ¼ bukaan gas, sehingga aliran tenaga tidak terlalu mengentak dan terasa lebih smooth.
Mau lebih smooth? Pakai mode Rain! Delay respon mesinnya hampir ½ bukaan gas, cocok dipakai ketika berboncengan agar penumpang tetap nyaman atau ketika lelah berkendara cepat.
Dengan torsi besar dari bawah, untuk berkendara sehari-hari perpindahan gigi cukup di 5.000 rpm saja, pada rpm tersebut untuk menyalip kendaraan atau melewati jalur menanjak sudah sangat cukup.
Sayangnya meski pakai kopling hydraulic, tapi perpindahan gigi terasa agak keras, sehingga kaki jadi sakit ketika pakai sepatu tanpa pelindung di atas jari.
Baca Juga: Honda ADV150 Jadi Baby X-ADV, Pakai Monosok Lengkap dengan Pro-Link
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR