Otomotifnet.com - Beberapa waktu lalu ini kami kebagian menjajal Renault Triber RXZ.
Mobil kompak ini desainnya menawan, ala crossover namun dilihat dari konsep 7-seaternya bisa saja mengganggu pasar LCGC 7-seater kembar Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
Renault Triber RXZ ini ditawarkan baru satu pilihan transmisi, manual (M/T) 5 percepatan saja. Ia dijual dengan harga Rp 179,9 juta.
Dengan harga segitu, Triber menawarkan banyak fitur yang sebelumnya tak hadir di kelasnya. Kali ini yang kami bahas adalah sektor kabin.
Triber punya kunci seukuran kartu ATM yang tebal, disebut Smart Access Card. Cukup simpan di saku celana, mobil akan membuka kunci bahkan mengunci secara otomatis. Dan, untuk menyalakan mesin, cukup pencet tombol start-stop saja.
Baca Juga: Renault Triber Kekinian, Pakai Pelek Rotiform, Atap Pasang Cross Bar
Head unit 8 incinya termasuk paling canggih di kelasnya. Selain punya fitur konektivitas dengan ponsel lewat Apple Car Play dan Android Auto, head unit ini terintegrasi dengan sistem komputer mobil.
Ada fitur Driving Eco pada head unit untuk melihat seberapa efisien cara berkendara kita. Melengkapi fitur head unit, disematkan juga kamera mundur dan sensor parkir.
Pengaturan AC masih menggunakan model kenop, namun fiturnya termasuk lengkap, mulai pengaturan arah semburan angin, sirkulasi udara hingga pemanas (heater).
Oiya, Triber juga sudah dilengkapi rear defogger alias elemen antikabut di kaca belakang.
Untuk baris belakang disediakan juga blower dengan pengaturan di konsol tengah. Kisi-kisi AC untuk penumpang baris kedua, ada di bagian pilar B dan baris ketiga ada di bagian plafon.
Airbag sebagai fitur keamanan berkendara pada Triber, disiapkan 4 titik, 2 di bagian depan, dan 2 lagi di samping.
Ruang penyimpanan juga termasuk banyak. Di dasbor saja ada dua laci tertutup, dan satu penyimpanan terbuka di bawah pengaturan AC.
Di konsol tengah juga terdapat ruang penyimpanan yang bisa berfungsi sebagai chiller yang menjaga suhu minuman kita tetap dingin.
Di bawah jok pengemudi ada rak geser untuk penyimpanan sandal, sedangkan di bawah jok penumpang depan ada evaporator AC untuk sistem pendingin kabin belakang.
Beberapa yang kami kurang suka di kabin Triber, adalah desain jok yang belum Isofix untuk kemudahan membawa child seat.
Lantas juga soal seat belt. Di baris kedua, seat belt 3 titik hanya untuk yang duduk di kiri dan kanan, sedangkan yang tengah hanya disediakan 2 titik saja.
Untuk baris ketiganya, seat belt sudah 3 titik namun belum retractable.
Kami mencoba duduk di baris ketiga, untuk ukuran orang dewasa Indonesia dengan tinggi di bawah 173 cm, rasanya muat dengan cukup nyaman.
Duduk di baris ketiga, ruang kaki baris memang tak banyak sisa, namun ruang kepala termasuk nyaman. Inilah fungsi dari punuk atau atap tinggi (high roof) di bagian belakang.
Nah, setiap baris termasuk baris ketiga juga sudah tersedia power outlet.
Untuk akomodasi barang, dalam kondisi jok tiga baris, ruang bagasinya termasuk sempit. Hanya cukup barang-barang kecil saja.
Namun kalau jok baris ketiga dicopot alias dilepas, barulah barang-barang besar termasuk koper bisa masuk.
Bongkar pasang jok baris ketiga termasuk mudah dan cepat, tak perlu gunakan kunci untuk membuka baut. Jok baris ketiga komposisinya 50:50.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR