Sebaliknya jika tidak didapati bunyi tesebut, coba cek tie rod di roda depan satunya lagi.
Oh iya, semestinya saat melakukan balancing roda maupun spooring, mekanik kudu cek kondisi part-part tersebut.
Lalu soal penggantian oli power steering, tentu sangat diperlukan layaknya pelumasan di bagian lain.
Karena oli power steering ini bukan cuma berfungsi sebagai fluida hidrolis pada sistem steering, juga sebagai pelumasan pada mekanisme power steering-nya.
Nah, seiring pemakaian, sifat pelumasan kan akan berubah, baik dari segi kekentalannya, kemampuan pelicinnya dan lain sebagainya.
Sehingga bisa menyebakan kinerja power steering jadi tidak optimal. Umumnya, ditandai putaran setir terasa mulai berat.
Namun, rentang penggantiannya memang terbilang lumayan lama.
Tapi, masing-masing merek kadang beda-beda anjuran penggantian oli power steering ini.
Ada yang dianjurkan setiap 20 ribu km, ada juga tiap 30 ribu km.
Namun jika mobil sering dipakai setiap hari dan kerap melewati jalan rusak, ambil yang tercepat saja, yaitu tiap 20 ribu km, atau setiap satu tahun sekali.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR