Otomotifnet.com - KTM Duke 200 bergaya tracker karya Andi ‘Atenx’ Akbar dari Katros Garage ini, merupakan pesanan Wendi Armoko, komedian yang lebih akrab dengan nama Wendi Cagur.
Sebelum KTM ini, Wendi pernah punya motor custom dengan basis Honda Mega Pro yang diubah menjadi tracker.
Mengenai KTM ini, pria super sibuk ini sempat meminjamkannya pada orang lain selain dipakai sendiri.
Namun, karena belakangan jarang digunakan, motor menjadi tak terawat. Kepalang tanggung, akhirnya diputuskan untuk dimodifikasi.
Baca Juga: Yamaha MT-25 Potong Rangka Demi Scrambler, Salah Knalpot Jadi Street Fighter
Setelah menemukan bengkel yang tepat, yakni Katros Garage, Wendi memutuskan mengubah Duke 200 menjadi tracker.
Salah satunya karena Wendi sendiri kurang menyukai motor yang menunduk alias sport.
“Karena pada dasarnya, gue enggak terlalu suka motor sport. Gue lebih seneng motor yang memang untuk menikmati perjalanan, bukan buat adu cepet,” ujar pria kelahiran 8 Mei 1979 ini.
Setelah Wendi berkonsultasi dengan Atenx, didapatlah beberapa poin penting sebagai acuan dalam memodifikasi motor ini.
“Dari hasil obrolan yang cukup panjang, gue mendapat tiga poin penting untuk bekal memodif motor ini,” terang Atenx.
Menurut Atenk, pertama genre tracker, karena sesuai dengan karakter Wendi yang suka extreme sport.
Poin kedua motor akan dipakai untuk harian jadi harus rideable.
Poin ketiga yaitu posisi duduk, meskipun mengusung tracker tapi harus pendek agar Wendi dapat riding dengan nyaman.
Lanjut ke ubahan motor, agar menghilangkan kesan motor sport, sasis belakang bawaan standar dipotong dan dibuatkan sasis baru.
Kemudian supaya subframe baru lebih kuat saat disambung, di dalamnya ditambah pipa kecil. Subframe ini dibuat dari pipa besi berukuran 7/8 inci.
“Sasis belakang didesain menjulang ke atas, agar ada rongga di kolong belakang yang membuat kesan tinggi,” imbuh Atenx.
Atenx dan kru Katros Garage kemudian membuat fender depan dan belakang dari pelat galvanis 1,2 mm.
Tangki bensin custom juga terbuat dari material yang sama. Desainnya jauh berbeda dengan bentuk asli KTM Duke 200.
Tangki custom ini dibuat lengkap dengan dudukan fuel pumpnya.
Untuk kaki-kaki, Atenx masih mempercayakan suspensi bawaan dari WP. Begitu pula dengan pelek yang masih memakai standar KTM Duke.
Untuk mengentalkan aura motor garuk tanah, pelek dibalut karet bundar Shinko E805 dengan lebar 130 di depan dan 150 di belakang.
Setelahnya semua rapi, bodi dan sasis beserta mesin dicat ulang.
Untuk warna, Wendi turut memiliki andil. Pada bodi dipilih warna oranye yang menjadi identitas KTM.
Makin spesial, Atenx juga mendesain logo embos yang ditempel di tangki dan tutupnya, lengkap dengan nama si motor.
Kemudian saat perakitan ulang seluruh part, Atenx dan timnya sempat terkendala dengan rewiring, atau pemasangan kembali kabel pada motor.
“Motor sudah injeksi, jadi kabelnya banyak banget, jadi harus dibuat jalur kabel yang baru agar tetap rapi,” ujar Atenx.
Dan tracker ini dinamakan ‘Duki’ berdasarkan nama aslinya Duke dan Wendi.
Hasilnya Wendi mengaku puas dan merasa nyaman dalam menunggangi si Duki, karena tidak berat, rendah, dan mudah dikendarai. Mantap!
Plus : Konsep dieksekusi secara sempurna
Minus: Pelat nomor depannya ngumpet nih mas
Data Modifikasi:
Ban depan: Shinko E805 130/80-17
Ban belakang: Shinko E805 150/50-17
Sokbreker depan: WP Standar KTM Duke 200
Sokbreker belakang: WP Standar KTM Duke 200
Body: Galvanis 1,2 mm
Subframe: Pipa Besi 7/8 Inci
Headlamp: LED Aftermarket 5,75 inci cover handmade Katros
Stoplamp: LED Aftermarket
Knalpot: Katros Muffler Stainless
Jok: Kulit Sintetis
Spion: Aftermarket
Handgrip: Aftermarket
Katros Garage: 0838-9788-8333
Penulis: Rangga
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR