Otomotifnet.com - Ukuran ban yang dipasang wajib menyesuaikan dengan lebar pelek, paling mudah tentu mengikuti standarnya.
Dan jika ingin ganti yang lebih lebar, disarankan cukup naik 1 tingkat dan maksimal 2 tingkat dari bawaan pabrik.
“Karena ukuran ban dan pelek dari pabrik sudah dihitung untuk menentukan karakter motor seperti handlingnya, juga traksi sampai kenyamanan,” terang Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gadjah Tunggal Tbk., produksen ban IRC dan Zeneos.
Cara lain dalam menentukan lebar ban yang disarankan, bisa melihat tabel data yang dikeluarkan badan standarisasi yang dianut produsen ban, misal JIS (Japanese Industrial Standards), SNI (Standar Nasional Indonsia), atau dari JATMA (The Japan Automobile Tyre Manufacturers Association, Inc).
Baca Juga: Gonta-ganti Merek Oli Tak Selalu Bikin Mesin Rusak, Ada Triknya, Ini Kata Ahli
Yang menarik dari data yang diberikan oleh Dodi, demikian Dodiyanto biasa disapa, ternyata ban dengan profil rendah, yaitu dengan rasio /60 atau /70 harus atau bisa dipasangkan dengan ukuran pelek yang lebih lebar dibanding ban dengan profil tebal, yaitu rasio /80, /90 atau /100.
Ambil contoh ban berukuran 100/60 atau 100/70, disarankan dipasang dengan pelek lebar 2.50 sampai 3.00 inci.
Sementara jika 100/80 atau 100/90 sarannya pakai pelek mulai 2.15 sampai 2.75 inci saja. Kenapa?
Dodi menerangkan, rasio ban hubungannya dengan tinggi dinding, semakin besar rasionya maka punya profil dinding yang tebal, sebaliknya jika rasionya kecil dindingnya tipis.
Misal 100/80, artinya tebal dindingnya adalah 80% dari 100 mm, yaitu sekitar 80 mm. Jika 100/60 tentu hanya 60 mm.
“Profil ini akan pengaruh juga ke fleksibilitas ban, semakin ceper dinding semakin keras,” tambah Dodi.
“Ban ceper dipasang di pelek sempit tentu juga jadi kelihatan enggak proporsional,” imbuh Dodi yang berkantor di Wisma Hayam Wuruk, Jakpus ini.
Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head PT Surayaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR menambahkan, hal ini terkait dengan dimensi optimal ban.
“Dimensi ban ini terkait dengan konstruksi ban."
"Semakin rendah rasio ban maka konstruksi sisi ban semakin kokoh, sehingga pelek yang digunakan pun semakin lebar yang kegunaannya untuk kendaraan yang memerlukan daya cengkram aspal yang maksimal, contohnya untuk motor sport atau balap."
"Sedangkan rasio ban yang lebih besar lebih ke arah kendaraan yang memerlukan daya cengkram yang lebih efisien karena lebar tapaknya lebih kecil yang biasanya untuk penggunaan regular,” paparnya.
Jadi kalau mau performa ban yang dipakai maksimal, ikuti saja anjuran perpaduan lebar ban dan pelek yang sesuai seperti di tabel di bawah.
Kenapa Ada Rentang?
Ukuran pelek yang direkomendasikan untuk sebuah ukuran ban ada rentangnya, mengapa?
“Karena ukuran ban ada rentangnya, tiap merek enggak sama kendati angka yang tertera sama."
"Di standarisasi ada ukuran minimal, tengah dan maksimal. Jadi itu memang untuk toleransi,” papar Dodi yang tinggal di Ciledug, Tangerang ini.
Ambil contoh ban lebar 90, ternyata bentangnya enggak tepat 90 mm.
Bisa lebih dan bisa juga kurang namun harus masuk rentang yang dikeluarkan dari badan standarisasi, kalau di sini tentu dari SNI
Pantas dengan ukuran yang sama dan dipasang di pelek yang sama, jika mereknya beda bisa saja tampak lebih lebar atau justru sempit.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR