Otomotifnet.com - Nasib sial tak bisa dicegah, misal saat turing mengisi liburan tunggangan malah mengalami masalah, mogok contohnya.
Tidak perlu panik, jadilah MacGyver yang mencari jalan keluar, setidaknya untuk sementara sampai ketemu bengkel, atau malah tanpa perlu ke bengkel.
Agar bisa menangani, tentu perlu pengetahuan apa yang harus dilakukan jika tunggangan mengalami trouble.
Nah seperti apa langkahnya? Berikut OTOMOTIF sajikan beberapa trouble shooting yang sering terjadi pada tunggangan.
Baca Juga: BeAT FI Gampang Naik 1 Dk, Pakai Paketan CVT 4S1M Rp 1 Jutaan
Semoga setelah baca tips ini, bisa jadi bekal di jalan sehingga perjalanan lebih aman dan nyaman sampai tujuan.
Mogok
Bagaimana jika motor tiba-tiba mati? Tenang segera pinggirkan dan cari tempat yang aman.
Langkah pertama cek bensin dengan membuka tutup tangki, “Jangan selalu percaya fuelmeter, karena kadang ngaco, tangki kosong tapi jarum belum di E,” terang Asep Supriyadi, mekanik bengkel Asep Trail.
Asep melanjutkan, jika bensin masih ada, untuk motor karburator maka cek aliran bensin ke karbu dengan mencabut selangnya, “Ada kemungkinan mampet,” imbuhnya.
Nah bisa ditiup deh, kalau sudah mengalir pasang lagi selangnya ke karburator.
Bagaimana dengan motor injeksi? “Periksa sekringnya, mungkin putus sehingga pompa bensin tidak hidup, sekring putus biasanya indikator tidak menyala,” lanjut mekanik yang bengkelnya berada di Jl. Bambu 2, Srengseng, Jakbar.
Bila ternyata bensin aman, pemeriksaan berikutnya sistem pengapian.
“Lepas busi cek apinya, kalau tidak keluar coba dari kabel busi ke massa. Kalau ada berarti businya mati."
"Ganti saja businya pakai yang baru,” terang mekanik asal Lampung ini.
Bila dari kabel busi juga tak ada api, maka pemeriksaan mesti dilanjutkan ke kabel yang masuk koil.
Jika ada api berarti koil yang mati, jika tetap tak ada maka tersangkanya bisa CDI/ECU atau terakhir dari spul.
Brebet
Enggak enak jika tunggangan brebet, yang artinya tenaga mesin tidak keluar secara sempurna.
“Itu bisa karena api kecil atau suplai bensin tersendat,” terang Agustinus Purwanto, mekanik Nero Speed di Purwokerto.
Agus, demikian mekanik ini biasa disapa menerangkan, problem dari sistem pengapian bisa dari busi sudah waktunya ganti, koil lemah, CDI lemah atau spul yang lemah.
Dan bisa pula hanya karena sambungan soket kurang kencang atau massa yang kendor.
Kemungkinan kedua dari suplai bensin yang tersendat atau malah tercampur air.
Pada motor berkarburator disarankan cek karburator, minimal dengan menguras bensinnya dengan membuka baut pembuangannya.
“Bisa juga karena bensin tercampur air, kalau ini wajib kuras tangki,” saran Agus.
Kabel Gas atau Kopling Putus
Bila sekian lama kabel gas atau kopling tidak diganti, maka bisa jadi di jalan putus.
Bagaimana penanganannya? Tentu mesti terpaksa harus cari toko spare part, dan jika tidak dapat cara daruratnya pakai kabel Vespa.
“Beli kabel kopling Vespa sekalian nipel penguncinya. Ganti kabelnya saja, selongsongnya pakai aslinya,” terang Agus. Harganya tidak sampai Rp 10 ribu.
Tangki Bocor
Pengguna motor sport yang telah berumur seperti Honda Tiger atau MegaPro, ada kemungkinan tangkinya bocor karena karat.
Nah jika mengalami hal ini di jalan, jangan panik. Sambangi saja warung terdekat dan beli sabun mandi batangan.
“Potong sedikit sabun mandi, lalu tempelkan ke tangki yang bocor,” terang Agus.
Nah perjalanan bisa dilanjutkan deh! Kalau sudah sampai tujuan, sebaiknya segera ditambah pakai las atau ganti tangki baru.
Rantai atau CVT Putus
Buat pengguna motor sport atau bebek, yang penggerak akhir pakai rantai, jika di jalan putus tentu jadi malapetaka.
Bagaimana mengatasinya? “Kalau bawa sambungan cadangan, tentu lebih mudah tinggal pasang,” terang Asep.
Nah jika tidak bawa sambungan rantai cadangan?
“Kalau misal bawa kunci roda, kendurkan lalu potong satu mata lagi rantainya, jadi bisa disambung,” lanjut Asep.
Jika tak ada alat, tentu pasrah mesti dorong ke bengkel terdekat. Makanya jika rantai sudah aus, segera ganti daripada merepotkan di jalan.
Beda cerita jika v-belt pada skutik yang putus, mau enggak mau harus cari penggantinya di bengkel terdekat, karena v-belt tidak mungkin disambung.
Sehingga disarankan untuk skutik di kisaran 20.000 km wajib ganti v-belt daripada putus.
Bohlam Putus
Turing kadang jalan malam, jika tiba-tiba lampu putus tentu jadi malapetaka.
“Kalau putus, langsung pindah saklar ke lampu jauh, biasanya kan gak langsung putus keduanya,” saran Albert Juno, dari JYC Motorbikes di Cibubur, Jaktim.
Setelah itu sebaiknya lakukan penggantian bohlam, maka sangat disarankan untuk membawa bohlam cadangan.
Untuk motor masa kini, banyak yang bohlamnya sama dengan mobil, tipe H4 atau H7 jadi bisa beli di bengkel mobil.
Ban Bocor
Kalau mengalami ban bocor, memang terpaksa pasrah cari tukang tambal ban.
Tapi sebelum itu, ada saran dari Asep untuk motor yang pakai ban bukan tubeless atau tube type, kasih saja cairan penambal ban.
“Memang jadi kurang nyaman, tapi jika kena paku tidak mudah bocor, jadi lebih aman,” terangnya.
Sementara untuk pengguna ban tubeless tentu lebih aman, asalkan paku tidak dicabut, maka keluarnya angin dari ban akan berlangsung secara perlahan.
Setelah ketemu tukang tambal, baru deh dicabut dan ditambal.
“Kalau pengguna motor besar yang ada lighternya, bisa juga bawa tubeless rapair kit termasuk pompa mini, jadi bisa nambal sendiri,” ujar Juno.
Rem Blong atau Macet
Guna mengurangi kecepatan, utamanya tentu pakai rem baru dibantu engine brake.
Nah jika rem bermasalah, tentu sangat bahaya. Pada rem cakram, masalah yang mungkin terjadi rem blong, ditekan tak ada tekanan.
“Biasanya itu terlalu panas, diamkan sampai suhu turun maka akan normal lagi,” saran Agus.
Hal tersebut biasanya terjadi karena kesalahan pengendara, tuas rem terus-menerus ditekan sehingga kampas terus bergesekan dengan piringan, timbul panas kemudian merambat ke piston kaliper dan berlanjut ke minyak rem.
Jika minyak remnya kurang bagus, maka memuai sehingga jadi blong.
“Bisa juga karena sistem rem masuk angin, pompa lalu tekan dan tahan tuas rem kemudian buka baut pembuangan minyak remnya sampai anginnya habis,” saran Tomy Bramudia dari bengkel Ngayun Speed.
Selain itu ngeblong juga bisa karena seal master rem rusak, kalau ini yang terjadi maka mesti ke bengkel, karena harus ganti.
Bagaimana jika rem cakram macet? Bisa karena piston di kaliper kotor.
Langkah daruratnya buang minyak rem agar piston kembali masuk, kemudian sementara rem jangan dipakai sambil jalan perlahan cari bengkel terdekat untuk dibongkar.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR