Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda CBR250RR SP QS Dijajal di Sirkuit Pribadi, Lebih Responsif?

Antonius Yuliyanto - Senin, 31 Agustus 2020 | 17:25 WIB
Test ride Honda CBR250RR SP QS
Honda
Test ride Honda CBR250RR SP QS

Otomotifnet.com - Rabu (19/8) pekan lalu PT Astra Honda Motor (AHM) mengadakan sesi tes CBR250RR SP Quick Shifter (QS).

Asyiknya, ini bukan hanya momen untuk pertama kali mencoba CBR250RR yang punya performa lebih tinggi dari versi sebelumnya, tapi juga untuk pertama kali menjajal test track pribadi baru milik AHM.

Test track baru ini berada di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center (AHMSRTC), yang berada di kawasan Greenland International Industrial Centre (GICC) Blok DD No 01 Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.

Handicap yang disediakan di track ini tergolong lengkap, ada tikungan ganda rapat (chicane), tikungan panjang, sampai lintasan lurus sepanjang 1,2 km.

Baca Juga: New Yamaha R25 Dimodifikasi, Tampilan Auto Retro, Kaki-Kaki Hedon

Jadi tentu cukup untuk merasakan bedanya CBR250RR SP QS dibanding versi lama.

Seperti apa bedanya? Simak sampai akhir.

Performa

Bagian mesin mengalami perubahan cukup banyak, sehingga performanya naik cukup signifikan.

CBR250RR SP QS yang merupakan model year 2020 punya tenaga maksimal 40,4 dk (41 PS)/13.000 rpm dan torsi 25 Nm/11.000 rpm.

Itu melonjak signifikan dibanding CBR250RR versi lama alias model year 2016 yang hanya 38,3 dk (38,7 PS)/12.500 rpm dan torsi 23,3 Nm/11.000 rpm.

 

Apa saja sih ubahannya? Nah pas sesi tes kemarin ada Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor, jadi diterangkan secara lengkap oleh beliau.

“Piston bagian atasnya diubah, untuk menaikkan kompresi,” buka Endro. Jadi dengan piston lebih jenong, rasio kompresi mesin dari 11,5:1 jadi 12,1:1.

“Bagian bawah piston tapi dikurangi untuk mengurangi gesekan,” lanjutnya.

Jika diukur, jarak dari bibir bawah ke pin yang lama 18 mm, sedang yang baru cuma 15 mm.

Hanya saja bobot lebih berat karena lebih tebal, piston versi lama 106,5 gr sedang yang baru 110 gr.

Piston CBR250RR SP lebih jenong, bagian bawah lebih pendek tapi lebih berat
Honda
Piston CBR250RR SP lebih jenong, bagian bawah lebih pendek tapi lebih berat

Pin piston pun berubah, “Agar lebih kuat, dibuat lebih tebal,” terangnya. Ketebalan dagingnya dari 2,75 mm jadi 3 mm.

Silinder pun mengalami ubahan, “Supaya tekanan lebih bagus dan mengurangi pumping lost, di bagian bawah silinder dikasih coakan, sehingga tahanan di bawah piston bisa dibuang ke samping, sehingga putaran mesin lebih ringan,” terangnya.

Endro melanjutkan, “Perubahan juga ada di bagian con rod yang jadi nut less atau tak pakai mur, sekarang hanya baut saja sehingga berat berkurang.”

Crankshaft ternyata bahannya juga berubah, tujuannya untuk mendukung kekuatannya.

Termasuk juga di bagian per klep, juga ada ubahan, “Rpm lebih tinggi, maka per klep juga berubah lebih pendek, supaya lebih ringan,” lanjut Endro yang kini berkantor di AHMSRTC.

Bagian balancer untuk mendukung power up pun direduksi diameter bearing-nya, dari 27,998 mm jadi hanya 22,998 mm.

Ubahan berikutnya di sistem asupan bahan bakar dan udara, “Saringan udara dari flat type sekarang jadi foaming type agar nafas lebih plong.”

“Air funnel atau leher angsa saringan dibikin beralur venturinya supaya udara yang masuk tekanannya lebih bagus,” lanjut pria ramah ini.

Silinder Honda CBR250RR SP bagian bawahnya ada coakan
Honda
Silinder Honda CBR250RR SP bagian bawahnya ada coakan

“Perubahan tentu juga ada di setingan ECM dan supaya penyaluran lebih bagus,” imbuh Endro lagi.

Efeknya, saat dicoba di sirkuit, tarikan tengah ke atas terasa lebih cepat dan kuat.

Seperti ketika keluar tikungan, dengan putaran mesin digantung di atas 8.000 rpm maka takometer akan cepat menuju limiter di kisaran 14.000 rpm.

Kemudian saat dites di trek lurus 1,2 km, dengan start dari diam bisa dapat top speed 174 km/jam.

Sebenarnya bisa lebih, namum lintasan terasa kurang panjang dan sayangnya tak boleh start melayang.

Nanti kalau unit test ride sudah ada, pasti dites ulang di lintasan yang lebih panjang, karena CBR250RR versi lama OTOMOTIF dapat 179 km/jam.

Oiya gigi 1 sampai 5 perbandingannya terasa cukup rapat, sedang gigi 6 agak jauh dan overdrive, drop putaran mesin saat pindah dari 5 ke 6 cukup banyak dan naiknya lambat.

Con rod Honda CBR250RR SP jadi model nut less atau tanpa mur, cuma baut saja
Honda
Con rod Honda CBR250RR SP jadi model nut less atau tanpa mur, cuma baut saja

Riding Position & Handling

Perubahan ternyata bukan hanya di mesin, kedua suspensi pun mendapat pembenahan.

“Sok depan dan belakang dibuat lebih keras 10%,” tutur Endro.

Perubahan bagian suspensi depan menurut Endro bertujuan agar saat power stopping atau saat pengereman mendadak, motor tak menukik terlalu tajam.

“Untuk belakang, suspensi diperkeras agar roda selalu menekan aspal karena tenaga lebih besar,” tutup Endro

Memang sih ketika hard braking bagian depan motor menukiknya jadi tak terlalu parah, sehingga minim bottoming.

Efeknya jadi lebih mudah dikendalikan. Lalu saat keluar tikungan traksi roda juga tetap bagus, padahal saat tes ini ban masih pakai bawaan yaitu IRC Road Winner.

Dan ternyata secara dimensi, suspensi depan juga lebih panjang, “Makanya ada nongol 5 mm (dari bagian segitiga atas) supaya riding position tetap sama dengan yang lama karena sok lebih panjang,” terangnya.

Jadi secara posisi duduk masih khas CBR250RR, yang racy karena penggunaan setang jepit cukup rendah, dikombinasi jok dengan tinggi 790 mm, yang masih bersahabat bagi rider dengan tinggi 173 cm.

Fitur & Teknologi

Bukan hanya performa dan handling yang diperbaharui, fitur pun ditambah.

Tentu sesuai nama motornya, kini ada Quick Shifter, yang uniknya bisa diseting on atau naik-turun QS kerja, naik saja, turun saja atau malah QS off.

Menyetingnya pakai tombol Mode di setang kiri, “Tapi posisi motor harus berhenti,” terang Endro.

Karena kalau saat jalan, maka tombol itu kembali ke fungsi awal untuk mengganti Riding Mode.

Quick shifter CBR250RR SP tak bisa dipasang di CBR250RR versi lama
Honda
Quick shifter CBR250RR SP tak bisa dipasang di CBR250RR versi lama

Dengan adanya QS tentu akselerasi jadi makin cepat, karena saat naik gigi tak perlu lagi mengurangi gas maupun menarik kopling, tinggal congkel tuas persneling saja.

Saat turun gigi pun tinggal injak, maka gigi turun yang otomatis diiringi auto blipper, sehingga tetap smooth.

Cuma sebagai catatan, kinerja QS di putaran rendah ketika untuk naik gigi memang masih kurang halus, masih mengayun, tampaknya memutus pengapiannya terlalu singkat.

Untuk menikmati fitur QS, AHM juga mengadakan sesi time trial di lintasan 300 mm, OTOMOTIF mencacatkan waktu 10,782 detik, dan itu jadi waktu tercepat dari semua wartawan, blogger dan vlogger yang ikut.

Nah fitur baru yang kedua, yang juga membantu respon mesin makin responsif dan saat engine brake lebih halus, tentu adanya Assist/Slipper Clutch.

Yang langsung terasa beda tentu tuas koplingnya jadi ringan banget ketika ditarik.

Tentunya ini akan memberikan kenyamanan saat berkendara di kondisi macet, yang harus sering makin setengah kopling.

Keuntungan lain adanya Assist/Slipper Clutch adalah ketika turun gigi secara kasar dari gigi 6 ke gigi 2, tanpa main kopling pun roda belakang tak ngesot berlebihan walaupun engine brake besar.

Assist/slipper clutch milik CBR250RR SP bisa dipasang di CBR250RR lama
Honda
Assist/slipper clutch milik CBR250RR SP bisa dipasang di CBR250RR lama

Kedua fitur baru itu menambah fitur bawaan CBR250RR sebelumnya, seperti adanya pilihan 3 Riding Modes; Comfort, Sport dan Sport+, Throttle By Wire, spidometer digital, lampu LED, suspensi depan upside down 37 mm, suspensi belakang tunggal dengan pro-link, lengan ayun aluminium, rem cakram di kedua roda yang dilengkapi ABS.

Harga

Harga CBR250RR SP QS untuk yang warna Bravery Red Black dibanderol Rp 76,7 juta, yang Honda Racing Red Rp 77,3 juta.

Dan yang harganya baru diumumkan bersamaan dengan sesi tes adalah yang Special Edition Garuda x Samurai yang batch pertama hanya diproduksi 75 unit saja, banderolnya Rp 77,7 juta, semua harga OTR Jakarta.


Data Spesifikasi Honda CBR250RR SP QS:
P x L x T: 2.060 x 724 x 1.098 mm
Jarak sumbu roda: 1.389 mm
Jarak terendah: 145 mm
Tinggi jok: 790 mm
Kapasitas tangki: 14,5 liter
Bobot basah: 168 kg
Tipe: 4 langkah, DOHC 8 klep, parallel twin cylinder
Bore x stroke: 62 x 41,4 mm
Kapasitas: 249,7 cc
Tenaga maksimal: 40,4 dk (41 PS/30 Kw)/13.000 rpm
Torsi maksimal: 25 Nm/11.000 rpm
Sistem pendinginan: Liquid cooled with auto electric fan
Sistem suplai bensin: PGM-FI
Throttle system: Throttle by wire system with accelerator position sensor
Rasio kompresi: 12,1:1
Transmisi: manual 6 speed
Gear shift pattern: 1-N-2-3-4-5-6
Starting system: Electric starter
Sistem kopling: Multiplate wet clutch with coil spring
Sistem pelumasan: Wet (pressing and spray)
Kapasitas oli: 1,9 liter (penggantian)
Tipe sasis: Truss frame
Ban depan: 110/70-17 54S (Tubeless)
Ban belakang: 140/70-17 66S (Tubeless)
Rem depan: Hydraulic disc 310 mm, dual piston
Rem belakang: Hydraulic disc 240 mm, single piston
Suspensi depan: Inverted teleskopic (upside down)
Suspensi belakang: Aluminium swing arm (5 adjustable mono suspension with pro-link system)
Tipe pengapian: Full transisterized
Aki: MF 12V-7 Ah
Busi: NGK SILMAR9C-9 (Iridium spark plug)

Editor : Antonius Yuliyanto
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa