Otomotifnet.com - Daihatsu Xenia remuk hingga gepeng setelah terseret kereta api, KA Penataran Dhoho.
Tampak posisi Xenia melintang di depan lokomotif CC2017712 dalam kondisi amburadul seteleh terseret sejauh 200 meter.
Peristiwa yang merenggut nyawa penumpang Xenia ini terjadi di perlintasan kereta api desa Ngebruk, Sumberpucung, kabupaten Malang, Jatim, (10/9/20).
Kecelakaan ini menyebabkan tiga korban meninggal dunia. Satu korban meninggal di lokasi, sedangkan korban lainnya meninggal dalam perawatan.
Baca Juga: Daihatsu Gran Max Ekor Amburadul, Ditampar Kereta Api, 3 Penumpang Luka
Kasubbag Humas Polres Malang, Iptu Bagus Wijanarko mengatakan, perlintasan kereta api itu tidak disertai palang pintu.
"Saat Xenia warna hitam nopol N 1784 EU melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, bersamaan Kereta Api Penataran melintas dari arah timur ke barat," kata Bagus, melalui keterangan tertulis.
Akibat tabrakan itu, Xenia berpenumpang tujuh orang itu terseret sejauh sekitar 200 meter.
Kanit Laka Lantas Polres Malang, Ipda Agus Yulianto mengatakan, awalnya Xenia yang dikemudikan oleh Setiawan Juanidi (52) melaju dari arah timur ke barat.
Kemudian, Xenia itu berbelok ke kanan hendak melintasi rel kereta tanpa palang pintu.
Saat bersamaan, dari arah timur melaju kereta api Penataran.
"Sehingga terjadi tabrakan, samping kanan Xenia ditabrak dan terseret," kata dia.
Penumpang atas nama Sandi Rusanti (39) meninggal di lokasi kejadian.
Baca Juga: Toyota Calya Terkoyak Ditonjok Kereta Api, Depan Belakang Remuk, Begini Kondisi 6 Korban
Sedangkan pengemudi Xenia dan penumpang atas nama Muhammad A Faren (6) meninggal dalam perawatan.
Empat korban lainnya, yakni Sri Utami (40), Devan (7), Nur Fadila (38) dan Farel Bahtiar (7) mengalami luka.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika hendak melintasi rel kereta api.
"Patuhi rambu lalu lintas, karena hal itu yang merupakan alat utama keselamatan berlalu lintas di perlintasan," ucapnya.
"Palang pintu, penjaga pintu dan alarm hanya alat bantu keamanan semata. Sekali lagi alat utama keselamatan adalah rambu lalu lintas tanda stop," katanya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR