Fitur lainnya ada spidometer gabungan analog dan digital, dengan info tambahan yang lengkap.
Angka di panel digitalnya memang kecil, tapi kalau sudah terbiasa ternyata mudah saja memantaunya kendati saat jalan, asalkan tingkat kecerahan disetel maksimal.
Cuma jarum takometer dan spidometernya yang putih memang kurang kontras dengan angkanya yang juga putih.
Performa
Forza 250 ini dibekali mesin versi bore down dari Forza 300, pakai piston 68 mm (Forza 300 72 mm) dan stroke 68,6 mm.
Perbandingannya hampir sama atau square, makanya enggak heran jika karakter tenaganya juga merata dari bawah sampai atas.
Penyaluran tenaganya berisi tapi smooth, enggak ada entakan yang membuat badan ketarik saat gas dibetot mendadak.
Buat harian dalam kota tenaga maksimal 23,1 dk di 7.500 rpm sih lebih dari cukup, tapi kalau ketemu jalan panjang dan lengang kadang geregetan, naiknya kecepatan secara perlahan.
Tak heran jika catatan hasil akselerasi yang diukur pakai Raclogic hasilnya biasa saja.
0-100 km/jam butuh waktu 14,2 detik, lalu 0-402 meter 19,2 detik.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR