“Tapi tidak banyak, dan ECU yang masalah ini terjadinya di unit baru, bukan yang sudah dipakai lama. Setelah diganti baru ECU-nya, langsung hilang knocking-nya,” paparnya.
Selain kemungkinan yang sudah disebutkan di atas, knock sensor bermasalah juga bisa menyembabkan mesin gampang ngelitik.
Sialnya, bila kerusakan knock sensor belum parah, indikator engine check di panel instrumen spidometer kata Wandi tidak akan menyala.
Baca Juga: Mesin Mobil Mengalami Overheat, Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya Begini!
“Belum parah di sini seperti pembacaan tahannya tidak sesuai standar, jadi belum benar-benar mati sensornya,”
“Kerusakan seperti ini baru bisa dideteksi pakai scanner, nanti akan keluar DTC (diagnostic trouble code),” jelasnya.
Status DTC pun kata Wandi ada 3 macam, yaitu Pending (belum satu siklus), Current (fix rusak), serta History (pernah rusak tapi balik normal lagi).
Ketiga status ini tetap disarankan untuk dilakukan penggantian sensor dimaksud, bila ingin kinerja mesin normal ke depannya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR