Sebagai bahan sasis utama, Anto menggunakan pipa 1 dan ¾ inci, dibentuk jadi mirip huruf X.
Pipa yang lebih besar dipakai untuk konstruksi utama kaki depan, yang mana konstruksinya terbilang rumit, karena bukan lagi teleskopik, namun justru jadi mono arm.
“Terinspirasi dari motor Italia, kayak Bimota,” terang pria 42 tahun ini.
Jadi lengan pemegang roda depan hanya ada di sisi kanan, dibuat sedemikian rupa agar kuat.
Agar roda bisa belok, konstruksinya meniru suspensi mobil, ada semacam tie rod dan ball joint.
Untuk menghubungkan setang dan roda pakai link yang cukup rumit, mulai dari komstir lalu ke sasis tengah dan baru dihubungkan ke roda pakai pipa besi.
Pada ujung lengan ayun tunggal depan ini, tertumpu ke sasis dengan engsel yang tentu juga terhubung dengan suspensi tunggal yang posisinya tiduran.
Sementara untuk belakang, suspensi juga tunggal dan posisinya tiduran di atas CVT, dengan dikasih link tambahan.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR