Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Toyota Kasih Komentar Soal Pajak 0 Persen Mobil Baru yang Ditolak Sri Mulyani

Irsyaad Wijaya,Naufal Shafly - Selasa, 20 Oktober 2020 | 14:50 WIB
Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy , mejeng disamping sportcar Toyota GR Supra.
Toyota
Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy , mejeng disamping sportcar Toyota GR Supra.

Otomotifnet.com - Relaksasi pajak 0 persen buat mobil baru ditolak pemerintah melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Pernyataan penolakan ini disampaikan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: APBN KITA Edisi Oktober 2020, (19/10/20).

Menkeu mengatakan, pihaknya tidak berencana untuk memberikan pembebasan pajak mobil baru atau pajak pertambahan atas barang mewah (PPnBM).

"Kami tidak mempertimbangkan untuk memberikan pajak mobil baru 0 persen seperti yang disampaikan Kemenperin dan industri otomotif," kata Sri Mulyani dikutip dari channel YouTube Ministry of Finance Republic of Indonesia.

Baca Juga: Usulan Pajak Mobil Baru 0 Persen Ditolak Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ini Alasannya

Menanggapi hal ini, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan jika dilihat dari sisi positif, maka calon konsumen yang sempat menunda pembelian unit karena isu ini, mereka berpotensi melakukan buying saat ini.

"Pertama, pernyataan Menkeu ini memberi kejelasan mengenai (isu relaksasi) pajak PPnBM seperti apa," ucap Anton, (19/10/20).

"Jadi saya rasa ada konsumen yang kemarin menunggu kepastian sekarang bisa mengambil keputusan," kata Anton.

Lebih lanjut, untuk memulihkan industri otomotif Tanah Air saat ini, Ia berharap agar semua pihak bahu-membahu dalam menanggulangi masalah Covid-19 ini, tujuannya agar ekonomi cepat kembali pulih sehingga penjualan menjadi bangkit.

"Soal improvement, ada point yang perlu diimprove. Pertama, bagaimana pemerintah, swasta, publik dan semua stakeholder bersama-sama untuk menangani isu Covid-19 ini, sehingga menggerakan ekonomi," imbuhnya.

"Lalu, bagaimana cara-nya supaya dunia financing juga bisa membantu," lanjutnya.

Bukan tanpa alasan, sebab perusahaan pembiayaan memiliki peran sangat penting dalam penjualan mobil di Indonesia.

Jika perusahaan pembiayaan kesulitan membantu calon konsumen, maka efeknya akan berpengaruh kepada turunnya penjualan.

"Tentu industri otomotif harus dibantu. Kedepannya harus dipikirkan, apa support yang bisa diberikan, termasuk dari pemerintah," tutupnya.

Editor : Panji Nugraha
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa