Otomotifnet.com - Honda CBR1000RR SP milik Dimas Prasetyahani sejak Rabu (18/11/2020) jadi pembicaraan netizen, lantaran terlibat kecelakaan dengan Daihatsu Ayla di Purwokerto, Jawa Tengah.
Nah CBR1000RR SP seperti milik Dimas Prasetyahani yang kecelakaan tersebut pernah dites oleh OTOMOTIF, selang sehari setelah launchingnya yang dilakukan di Bali (10/6/2015).
Saat itu, ada 6 moge sekaligus yang diperkenalkan oleh PT Astra Honda Motor, yaitu CBR1000RR SP, NM4 Vultus, CBR650F, CB650F, CB500X dan CB500F.
Pengetesannya saat itu turing keliling pulau Dewata Bali dan dilanjut ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Pasang Steering Damper GPR, Makin Stabil!
Balik ke CBR1000RR SP, kala itu harganya Rp 575 juta OTR Jakarta! Seperti apa impresi mengendarainya?
Sebagai motor kategori sport murni, yang lebih pas mengaspal di sirkuit, enggak heran jika posisi duduk CBR1000RR SP membungkuk karena setang di bawah tangki, jok tinggi dan footstep ke belakang.
Makanya kalau jalan merayap pergelangan tangan, pinggang dan punggung terasa pegal.
Apalagi di jalan menurun dari Kintamani ke Denpasar, ketika pengereman beban tertumpu di tangan, hasilnya makin pegal.
Soal handling, untuk kategori superbike 1.000 cc, motor berangka aluminium twin spar ini termasuk gampang dikendalikan.
Tak susah diajak belok walaupun tetap harus main badan, maklum bobotnya 210 kg.
Kemudahan bermanuver itu tentu tak terlepas juga dari redaman upside down Ohlins NIX30 dan monosok Ohlins TTX36 full adjustable.
Ya walaupun untuk jalan raya tetap terasa keras, kalau di sirkuit sih pasti mantap banget nih, apalagi aplikasi ban Pirelli Diablo Supercorsa SC Premium, untuk jalan raya sih berlebihan, terlalu menggigit.
Kalau bicara performa mesin, tentu sangat buas. Dapur pacu CBR1000RR SP ini 4 silinder segaris 16 klep DOHC berkapasitas 999,9 cc.
Tenaga maksimalnya mencapai 178,3 dk/12.250 rpm, atau kalau dihitung sekitar 10,5 kali lipatnya CBR150R yang hanya 16,9 dk.
Sementara torsinya 114 Nm/10.500 rpm.
Sayangnya karena saat itu turing ramai-ramai, sehingga jarang bisa buka gas secara leluasa, lebih sering hanya 80-100 km/jam di putaran mesin 3.000-4.000 rpm saja, jadi tak bisa merasakan keluarnya tenaga maksimal.
Repotnya naik motor sport yang mestinya di sirkuit namun di jalan raya melaju pelan, suhu mesin jadi tinggi, rata-rata manteng di 100-102° C.
Saat menyentuh 102° C, betis kaki kanan terasa makin hangat karena ada embusan angin panas dari kipas, sedang kaki kiri terasa saat 106° C, di mana kipas kecil di kiri ikut menyala.
Data spesifikasi Honda CBR1000RR SP 2015 :
P x L x T: 2.080 x 720 x 1.141 mm
Wheelbase: 1.410 mm
Ground clearance: 130 mm
Tinggi jok: 820 mm
Bobot basah: 210 kg
Caster angle/trail: 23°3/96 mm
Kapasitas tangki: 17,5 liter
Tipe mesin: 4 langkah 16 klep DOHC 4 silinder segaris berpendingin cairan
Kapasitas mesin: 999,8 cc
Pengabutan: PGM-DSFI
Bore x stroke: 76 x 55,1 mm
Transmisi: 6 speed
Rasio kompresi: 12,3:1
Tenaga maksimal: 178,3 dk @12.250 rpm
Torsi maksimal: 114 Nm @10.500 rpm
Suspensi depan: Upside down Ohlins NIX30
Suspensi belakang: Unit Pro-Link Ohlins TTX36
Rem depan: 320 x 4,5 mm Brembo monoblok 4 piston
Rem belakang: 220 x 5 mm single piston
Ban depan: 120/70-ZR17M/C
Ban belakang: 190/50-ZR12M/C
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR