Otomotifnet.com – Ajang adu seni para builder otomotif Kustomfest, tahun ini tampil beda di tengah pandemi Covid-19.
Beradaptasi dengan wabah corona, penyelenggaran kali ini benar-benar berubah 180 derajat.
Bila selama 8 tahun sebelumnya Kustomfest selalu dibanjiri penonton dan banyak peserta dari dari seluruh di Indonesia, maka kini diubah formatnya.
“Kustomfest kali ini menghadirkan karya-karya dengan seleksi yang ketat.”
“Kenapa? Karena mengingat ruangan yang terbatas yang ditata hanya dalam waktu 2 minggu, dan yang paling utama menonjolkan Artwork dari para builder, sesuai dengan style masing-masing” buka Lulut Wahyudi, Director Kustomfest saat ditemui Otomotifnet.com.
Baca Juga: Kustomfest 2020 Berkonsep Galeri Seni, Digelar 17 Hari di Museum Jogja
Acara Kustomfest tahun ini mengambil tempat di Galeri Seni Jogja National Museum dimulai dari tanggal 15 sampai 31 Desember 2020.
Saat Otomotifnet.com dan pengujung lainnya datang ke acara tersebut, selain harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat, juga wajib bawa surat bebas atau negatif dari virus Covid-19.
Meski demikian, tidak mengurangi gengsi dan nilai seni dari karya-karya para modifikator yang dipajang.
Buktinya saat kami masuk ke dalam galeri, langsung disuguhi karya seni mobil dan motor kustom dengan aura seni yang sangat tinggi.
Ajibnya lagi, kami dan pengunjung yang diajak menjelajahi arena Kustomfest yang dikonsep ala galeri atau museum, dibuat terkesima dengan area display yang dirancang sedemikian artistik.
Perancangnya area display ini dikomadoi Heri Pemad selaku Direktur Artistik Kustomfest 2020.
Mulai dari penataan ruang, layout dan tata pencahayaan.
Saat melihat dari berbagai sudut akan benar-benar nyaman dilihat mata ataupun difoto.
Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport 2021 Sudah Ada di Indonesia, Ternyata Karena Ini
Pengunjung juga dapat leluasa menghayati beragam kreasi seni otomotif, dan mengabadikan berbagai momen tanpa terganggu ingar bingar keramaian.
Hal tersebut merupakan pengalaman baru untuk lebih dapat menikmati karya seni yang ditampilkan.
Asiknya lagi, sebagai bagian dari upaya pemahaman karya serta edukasi kepada pengunjung, dalam penataannya ditambahkan properti atau materi-materi pendukung.
Penjabaran sebuah wujud berupa narasi berisi nama, konsep dan sejarah pembuatan serta video yang ditayangkan memperkuat karakter karya sebagai hasil dari sebuah proses.
Hal ini juga agar menjadi bukti bahwa kreasi tersebut bukan sekadar karya seni pajangan saja, namun bisa dikendarai selayaknya motor atau mobil pada umumnya.
O iya, biasanya gelaran Kustomfest selalu dicari siapa pemenangnya atau siapa buildernya.
Nah, kali ini semua karya seni yang hadir adalah pemenang, dengan suguhan yang istimewa.
“Kustomfest tahun ini apresiasinya lebih ditingkatkan tidak hanya sekadar kreasi otomotif biasa, namun juga menjadi sebuah karya seni, yang bisa jadi collectibles item.”
“Tidak hanya itu, ada juga unsur edukasi yang bisa dipelajari dan dapat ditularkan kepada orang biasa sekalipun,” ujar Heri Pemad.
Baca Juga: Kawasaki Z250 Seken Dilirik, Ada Tahun 2013-2015, Dibanderol Mulai Rp 30 Jutaan
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak terpatok pada konsep tertentu, hanya membayangkan sebuah karya 3 dimensi selayaknya patung yang bisa dilihat secara 360 derajat.
Untuk kalian para penggila otomotif atau kustom, layak hadir nih di acara tahunan ini.
Dengan suguhan yang berbeda, bisa jadi gelaran kali ini bisa satu-satunya dalam masa pandemi Covid-19.
Kustomfest 2020 #UNRESTRICTED menyampaikan secara lantang jika keterbatasan saat ini bukan berarti dilarang atau berhenti berkarya, namun mengajak setiap entitas kustom untuk terus berkarya.
Dengan kondisi yang serba terbatas ini justru bagian sebagai sebuah langkah proses menuju level berikutnya, sekaligus inspirasi karya mendatang.
Setiap pengunjung bisa menjadi saksi sejarah yang tercatat dalam buku perjalanan Kustomfest.
Bahwa Kustomfest pernah hadir di tahun yang penuh dengan segala keterbatasan dan hampir menjadi senjakala dari sebuah harapan.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR