Kestabilan juga berkat wheelbase cukup panjang, 1.980 mm, terasa terutama saat melahap tikungan yang panjang, feelingnya seperti bawa motor sport.
Namun untuk merayap di kemacetan, memutar balik, atau membelok tajam perlu perhitungan lebih, jangan sampai knalpot atau cover CVT nyangkut!
Selebihnya karakter masih sama seperti Aerox 155 generasi pertama.
Kedua ban yang ‘ngedonat’ memberikan cengkraman yang baik ke aspal, lalu kombinasi rem depan dengan cakram 230 mm serta tromol di belakang rasanya tetap sama, cukup pakem.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR