Kesulitan kedua dalam membuat tromol belakang, karena bawaan motor pakai ban dengan ukuran maksimal 120.
Sedangkan di motor custom ini pakai ukuran 160, sehingga tidak mungkin geser gardan. Solusinya Hendra menggeser mesin 1 cm ke kanan.
Tromol depan dan belakang dibuat dengan material aluminium dural T6. Dipadukan dengan pelek jari-jari aftermarket dan dibalut ban slick dari Dunlop.
Mesin dibiarkan relatif standar, karena menurut Hendra saat diterima sudah dalam kondisi fully rebuilt. Ia hanya membuatkan knalpot baru dari pipa besi yang dikrom.
Di dalam knalpot, Hendra menambahkan katup elektronik atau yang beken dengan sebutan valvetronic.
Tujuannya untuk meredam suara knalpot, seperti ketika melewati pemukiman padat.
Sistem ini dibuat sendiri oleh Hendra. Sebagai servo ia menggunakan dinamo power window dari mobil build up.
“Kalau mobil lokal bahan covernya dari plastik, kalau CBU full metal. Jadi tidak beresiko kena panas,” jelasnya.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR