Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

KTM Sebut Faktor-faktor Yang Membuatnya Sukses, Frame Jadi Salah Satunya, Yang Lain?

Toncil - Jumat, 22 Januari 2021 | 16:15 WIB
Ilustrasi KTM
Twitter @tech3racing
Ilustrasi KTM

Otomotifnet.comKTM jadi tim yang jadi perhatian setelah tahun lalu mampu menorehkan hasil yang sangat baik.

Brad Binder sanggup menang di Brno, kemudian juga Miguel Oliveira menang di Red Bull Ring, Spielberg, Austria dan Portimao (Portugal)

Sebastian Risse, Project Manager KTM menyebut paling tidak ada beberapa kunci utama bagi KTM bisa meraih hasil maksimal.

Seperti frame, ban, pembalap itu sendiri dan juga faktor di luar hal tersebut.

Baca Juga: Petrux Ingin Jadi Yang Terbaik di KTM, Sebut Pengalaman Pegang Peranan

Frame yang dipakai KTM selama ini punya andil cukup besar. Berbeda dengan pabrikan lain, KTM masih menggunakan frame besi khusus untuk motornya di MotoGP.

“Motor saat ini akan lebih mudah dikendalikan dan dipakai, juga akan serba guna. Sekarang, pembalap bisa melakukan pengereman lebih telat, mengatur kecepatan dan bersiap keluar tikungan dengan baik,”

“Selanjutnya, para pembalap akan bersiap untuk meraih tenaga motor dengan penuh lagi,” ungkap Risse.

Mengenai ban, hampir sama seperti Honda dan Ducati yang selalu bermasalah dengan ban, KTM juga demikian.

 

Namun, KTM menyebut faktor luar di ban sangat besar pengaruhnya.

Bisa saja ketika Sabtu dan cuaca cerah ban kompon medium jadi pilihan tepat, namun saat mendung, jadi pilihan yang sangat salah.

Hal itulah yang bisa sangat mempengaruhi hasil balap bagi siapapun. Seperti terjadi ketika MotoGP Catalunya lalu.

Baca Juga: KTM Merasa Kurang, Incar Tim Lain Untuk Jadi Tim Satelit, Ini Yang Dibidik

Masalah ban ini agaknya masih akan mengganggu setiap tim untuk musim lomba 2021 ini.

Selain itu, disebutkan juga kalau mesin tetap pegang peranan penting.

“Tidak bisa dipungkiri, pembalap selalu ingin mesin yang kencang. Kemudian kita mengubah di beberapa sektor untuk itu, tapi karakter motor tetap harus dipertahankan,”

“Supaya pembalap dapat dengan mudah mengendalikan motor. Hasil akhirnya, mereka bisa tampil dengan maksimal,” jelasnya lagi.

Ditambahkan oleh Risse, sebenarnya tidak pelu keseluruhan tenaga motor untuk mencetak waktu lap terbaik.

Miguel Oliveira (paling depan) ketika berhasil mencuri posisi di lap terakhir MotoGP Stiria
Twitter @MotoGP
Miguel Oliveira (paling depan) ketika berhasil mencuri posisi di lap terakhir MotoGP Stiria

“Biasanya yang dibicarakan oleh pembalap saat akselerasi adalah engine feel, bukan tenaga secara keseluruhan,”

“Kami bisa memberikan tenaga lebih besar, dengan cara kami mengatur kembali sistem elektronika. Seperti torsi dan traksi sampai bertemu titik optimum,” sebut Risse yang sudah di KTM jauh sebelum pabrikan ini masuk ke Moto3 dan MotoGP.

Editor : Toncil

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa