Otomotifnet.com - Awas jangan tertipu dengan Yamaha Aerox 155 milik Achmad Fauzi ini, tampilannya memang standar, tapi tenaganya 25 dk!
“Emang sengaja tampilannya dibuat standar. Tapi kalau mesinnya standar kurang gimana gitu, hahaa…” kekehnya memberi alasan.
Untuk urusan oprek mesin, diserahkan ke Reisen Motoshop. Yuk intip detail oprekan yang menelan biaya hingga Rp 15 jutaan ini.
PISTON
Pertama kapasitas mesin diperbesar menggunakan bore up kit BRT, “Pakai blok ceramic dan piston 63 mm.
Baca Juga: Yamaha Aerox Bekas Per Februari 2021, Tahun 2017 Pasarannya Rp 16 Juta
Pistonnya dibuat flat aja dengan coakan klep, perbandingan kompresi jadi 12,5:1,” buka Thomas William, tuner Reisen Motoshop.
STROKE
Kapasitas mesin kembali dinaikin dengan melakukan stroke up memanfaatkan satu set crankshaft BRT.
Langkahnya lebih panjang 6,1 mm, total menjadi 64,8 mm, sehingga kapasitas mesin menjadi 201,8 cc yang dibulatkan jadi 202 cc.
KLEP
Gerbang masuknya campuran udara dan bensin ke ruang bakar diperbesar dengan penggunaan diameter klep in 23 mm, sedangkan klep out 20 mm. Klep ini dikombinasikan dengan bos klep dan sitting klep berbahan albronze.
Baca Juga: Aerox Dan Vario Radiator Jadi Kece, Ganti Cover Akrilik Rp 90 Ribuan!
“Habis itu lubang inlet di-porting dan dibuat model bola golf secara manual. Salah satu tujuannya biar bensin yang masuk ke ruang bakar lebih berkabut, karena kalau halus khawatirnya malah ngalir,” rinci Ecu, sapaan akrabnya.
Buka tutup keempat klepnya diatur noken as BRT tipe R2. Spesifikasinya punya durasi 257° dengan lift 8,33 mm untuk ex, durasi 211° dengan lift 7,12 mm untuk in low, dan durasi 260° dengan lift 8,13 mm untuk in high.
“Karakter noken asnya enak untuk putaran tengah ke atas, tapi dibuat main dari rpm bawah. Karena motor ini kan salah satu keunggulannya ada VVA, makanya rpm bawah dimainin juga. Sayang aja gitu kalau digas langsung rpm tinggi, otomatis VVA on terus kan, jadi kem low in nya gak kepake,” rincinya.
THROTTLE BODY
Untuk lewat udara lebih banyak, throttle body ganti BRT diameter 32 mm. Karena dipakai untuk harian, velocity dipakai untuk ke boks filter udara.
Baca Juga: Aerox 155 Bisa Jadi Hybrid, Cuma Pasang ECU aRacer Terbaru, Canggih!
“Pakai velocity dari BRT berbahan karet, karena kalau pakai yang stainless kalau udara dingin bagian dalemnya jadi ngembun, bisa kesedot ke ruang bakar. Giliran panas dia nyerap udara panas, bikin udara yang masuk ke ruang bakar jadi panas, jadi serba salah. Makanya ganti karet.”
“Habis itu intake-nya sedikit custom, di lekukan ke inlet ditambah daging dengan lem. Biar lebih landai jadi flow lebih baik,” tambah pria yang bengkelnya ada di Jl. Boulevard Raya Timur RGB81, Grand Galaxy City, Jaka Setia, Bekasi ini.
CVT
Agar transfer tenaga dari mesin ke roda lebih optimal, area CVT di-upgrade dengan pulley, kampas kopling, dan mangkok kopling dari SRP. “Roller tetap standar, malah mau nyari yang lebih berat.”
HASIL TES DYNO
Untuk mengetahui perubahan tenaganya, Aerox 155 berkelir merah hitam ini diuji di atas mesin dyno BRT 50L milik Reisen Motoshop sendiri.
Baca Juga: ECU aRacer Terbaru Canggih! Punya Fitur Hybrid, Naikkan Tenaga 2,5 DK!
Tercatat untuk Aerox 155 yang sudah ganti knalpot menghasilkan tenaga 11,41 dk di 6.862 rpm dengan torsi 11,8 Nm di 6.862 rpm.
Sedangkan Aerox 155 yang mesinnya sudah jadi 202 cc, mampu ‘memuntahkan’ tenaga maksimal 25,18 dk pada 10.203 rpm dengan torsi maksimal 18,41 Nm di 8.335 rpm.
Itu berarti ada kenaikan tenaga 13,77 dk dan kenaikan torsi 6,61 Nm, wow!
Dari grafiknya bisa dilihat, sejak 4.000 rpm tenaga dan torsinya terus ‘merangkak’ naik dengan cepat dengan limiter yang dipatok pada 11.000 rpm.
Baca Juga: All New Aerox 155 Connected Jadi Monosok, Ada 2 Model, Cuma Rp 2 Jutaan
Jadi meski tampilan standar, tapi akan dengan mudah ninggalin sport 150 cc nih!
Reisen Motoshop: 0896-0505-6789
Data upgrade:
ECU: BRT Juken 5
Perbandingan kompresi: 12,5:1
Koil: Blue coil USR
Noken as: BRT R2
Throttle body: BRT 32 mm
Knalpot: K’Race
Crankshaft: BRT 64,8 mm
Bore up kit: BRT 63 mm
Klep: BRT 23/20 mm
Sitting klep: Albronze
Bo klep: Albronze
Per klep: BRT progresive Swedia
Pulley: SRP
Mangkok kopling: SRP
Kampas kopling: SRP
Roller: Standar
Per CVT: Honda PCX150 lokal
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR