Di sini bisa digambarkan, walau kompresi yang tertera di spesifikasi lebih rendah, mesin dengan asupan turbo akan memiliki total kompresi lebih tinggi dari mesin N/A.
“Makanya sangat tidak disarankan mesin turbo pakai bahan bakar dengan RON rendah, karena otomatis mesin akan mengalami detonasi (ngelitik) saat akselerasi, atau ketika mendapat boost turbo. Soalnya kompresi pasti meningkat dari kondisi normal,” ucap Edi Haryadi, GM After & Sales Honda Megatama Group.
RON atau kepanjangan dari Research Octane Number, merupakan angka untuk mengukur seberapa besar bahan bakar menerima tekanan.
Semakin tinggi angka oktannya, maka akan semakin sulit bahan bakar itu terbakar.
Baca Juga: Twin Turbo dan Twin Scroll Turbo Serupa Tapi Tak Sama, Bedanya Sebelah Sini
“Dengan kompresi tinggi, bahan bakar akan mudah terbakar, itu lah kenapa terjadi detonasi atau knocking (ngelitik) pada mesin,” tukas Ovi.
Tekanan tinggi pada mesin kata Ovi akan menghasilkan panas, sehingga membuat bahan bakar terbakar sebelum busi memercik.
“Itu kenapa mesin turbo tidak boleh menggunakan bahan bakar dengan RON rendah. Efek dari detonasi tersebut akan merusak material mesin,” ucap Ovi.
Nah, buat yang sudah pada pakai mesin mobil pakai turbo, sebaiknya jangan lagi deh beli bahan bakar dengan RON 90.
“Untuk mesin turbo pada Wuling, bahan bakar yang direkomendasi paling minimum adalah RON 92. Di bawah itu pembakaran pasti tidak akan sempurna,” tutup Danang.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR