Otomotifnet.com - Work from home (WFH) yang sudah berjalan lebih dari 1 tahun, membuat Febriano Winardi merasa gabut.
Makanya dicari kegiatan buat mengisi kegabutannya. Karena salah satu passionnya adalah oprek motor, maka Yamaha Lexi jadi korban.
Oprekan fokus pada area mesin, yang habiskan biaya Rp 10 jutaan. Diapain saja dan bagaimana hasilnya?
BORE UP
Paling utama membengkakkan kapasitas mesin, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali nain turun mesin.
“Pernah jadi 155 cc, trus 170 cc, trus 202 cc, dan sekarang akhirnya 183 cc.”
Baca Juga: Yamaha Lexi Bekas, Cek Unit Saran Fokus ke Part Kecil di Roda Ini Dulu
“Semua dicobain karena ini sekalian jadi motor riset di bengkel sendiri, jadi kalau customer mau bikin udah ada racikannya,” sebut Pepep, panggilan akrabnya.
Yang terakhir ini pakai piston 63 mm berlabel Mitron-X. Gak tanggung-tanggung, piston ini dipaksa menggebuk rasio kompresi 15,2:1 yang dihasilkan dari dome hanya 0,3 mm, namun dengan papasan kepala silinder 1,5 mm.
“Sengaja ngejar kompresi segitu, karena kan Yamaha penyakitnya punya tenaga bawah yang lemes dibanding Honda."
"Kalau Maxi kompresi di bawah 14:1 masih kurang gesit,” jelas Pepep yang punya bengkel bernama 98 Racing.
KLEP
Keempat katupnya diperbesar untuk menyesuaikan diameter piston yang sudah membengkak.
“Klep in pakai 22,5 mm dan ex 19,5 mm dengan sudut klep standar. Klep pakai BRT Carbon dengan sitting klep albronze,” tunjuk pria yang bengkelnya ada di bilangan Jalan Raya Bogor, Tapos, Depok.
Baca Juga: Yamaha Lexi 125 Racik CVT Sedikit, Cocok di Kondisi Jalan Macet-macetan
Lubang inlet ikut dibesarkan agar flow udara yang masuk lebih optimal, “Porting model alus, buat nyari basahnya."
"Karena kan masih pakai ECU standar, jadi biar bensinnya lebih lancar,” sambung Pepep yang menyematkan noken as custom dari 98 Racing pada kepala silindernya.
Setelah rampung, keempat klepnya dipastikan menutup dengan sempurna berkat penggunaan per klep Moto1, yang memiliki karakter lebih keras dibandingkan per klep bawaan.
THROTTLE BODY
Sedotan udara diperbanyak dengan penggunaan throttle body BRT berdiameter 34 mm.
“Sebenarnya ini kegedean, biasa kan pakai 32 mm atau 33 mm. Makanya tarikan bawah agak kurang greget, hahaa…” ceritanya kepada OTOMOTIF.
Karena ECU masih standar, injector diganti untuk mencukupi asupan bensin.
“Pakai injector XMAX, debitnya sekitar 210 cc/menit. Bawahnya agak basah, tapi tengah atasnya cukup. Kalau pakai yang 170 cc/menit masih agak kering,” urainya.
Baca Juga: Aerox Dan Vario Radiator Jadi Kece, Ganti Cover Akrilik Rp 90 Ribuan!
CVT
Oprekan disempurnakan bagian “kirian” alias CVT, untuk memaksimalkan transfer tenaga mesin ke roda belakang.
“Pulley custom bubut 14,2°, roller 9 gram rata, per CVT KTC Kytaco 1.500 rpm, per kampas kopling KTC Kytaco 2.000 rpm, kampas kopling 126 Project yang lebih panjang dan lembek,” sebut Pepep yang gemar ikut fun race ini.
Dari setingan CVT tersebut hasilnya Lexi berkelir ungu ini memiliki nafas yang lebih panjang.
“Anak-anak bengkel sini suka tiba-tiba ngajak night ride atau turing, makanya butuh nafas motor yang panjang. Gigi rasio juga ganti pakai Moto1 39/13,” celotehnya.
HASIL TES DYNO
Untuk melihat perubahan tenaga, motor lansiran 2019 ini diajak ‘berlari-lari’ di atas mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport yang ada di bilangan Rawamangun, Jaktim.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Yamaha Lexi Ingin Nempel NMAX, Bagaimana Caranya?
Dalam kondisi standar, Yamaha Lexi menghasilkan tenaga maksimal 9,05 dk dengan torsi 9,89 Nm.
Sedangkan Lexi 183 cc milik Pepep dapat ‘memuntahkan’ tenaga 17,45 dk di 9.230 rpm dengan torsi 13,45 Nm di 9.230 rpm.
Itu berarti kenaikan tenaganya mencapai 8,4 dk atau hampir 93% dan torsi 3,56 Nm. Kegabutan yang membawa manfaat ya! Risetnya sukses!
98 Racing: 0895-1689-2220
Data Upgrade:
Piston: Mitron-X 63 mm
Perbandingan kompresi 15,2:1
Klep: BRT in 22,5 mm ex 19,5 mm
Per klep: Moto1
Noken as: Custom by 98 racing
Throttle body: BRT 34 mm
Injector: Yamaha Xmax 250
Roller: 9 gram
Pulley: Custom by 98 Racing
Per CVT: KTC Kytaco 1.500 rpm
Per kampas kopling: KTC Kytaco 2.000 rpm
Kampas kopling: Relining by 126 Project
Knalpot: Custom
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR