Otomotifnet.com – Saat peluncuran All New Honda CB150R StreetFire, Thomas Wijaya, Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) melakukan reminder tentang perjalanan sport naked 150 cc ini.
Dalam paparannya, disebutkan jika AHM pertama kali meluncurkan CB150R di 2012 silam.
“CB150R StreetFire terus berevolusi dengan menghadirkan design dan fitur-fitur yang terupdate,” terangnya.
Selama 9 tahun perjalanan CB150R di Indonesia, sudah muncul 4 generasi.
Baca Juga: All New Honda PCX 160 Jadi Bike of The Year di OTOMOTIF Award 2021
Ada yang masih hafal beda tiap generasi? Kalau lupa, yuk kita ulas bareng.
/photo/2021/05/08/honda-cb150r-streetfire-2012jpg-20210508121613.jpg)
Honda CB150R StreetFire 2012
Ini merupakan generasi pertama, yang diluncurkan di Sirkuit Sentul pada tanggal cantik, 12 Desember 2012.
Model ini mengusung mesin yang diturunkan dari CBR150R versi awal, yang mana pakai dapur pacu 150 cc DOHC 4 katup overbore dengan bore x stroke 63,5 x 47,2 mm.
Tenaga maksimalnya 16,8 dk di putaran mesin 10.000 rpm dengan torsi maksimal 13,1 Nm di kitiran 8.000 rpm.
Ciri khas lainnya, model ini pertama kali pakai sasis jenis trellis, beda dengan CBR150R kala itu yang pakai deltabox.
Ciri lain model ini semua lampu masih pakai bohlam, lalu peleknya palang 6 miring dan knalpotnya bulat.
Kemudian spidometernya perpaduan analog dan digital, yang analog takometernya dengan dimensi yang besar.
/photo/2021/05/08/all-new-honda-cb150r-streetfire-20210508121712.jpg)
Honda CB150R StreetFire 2015
Generasi kedua dari CB150R StreetFire hadir pada 2015, tepatnya 5 Agustus 2015.
Desain berubah drastis, “Lebih aggressive dan sharp,” terang Thomas dalam presentasinya.
Diikuti pula dengan perubahan lampu-lampu yang semuanya pakai jenis LED dan tentu saja desainnya lebih lancip dan tipis, khususnya di lampu sein.
Lalu spidometernya pun berubah jadi full digital dengan ukuran yang kompak.
Perubahan desain juga bisa ditemui di peleknya, jadi model palang 5 Y miring.
Kemudian bentuk knalpotnya mengotak sesuai garis desain body.
Sasis tetap trellis, namun ada perubahan di bagian engine hanger depan, yang dibikin dari bahan aluminium dan bisa dilepas.
Dan yang juga berubah drastis tentu saja mesin, yang meninggalkan konsep overbore menjadi square.
Mesin baru ini punya bore x stroke 57,3 x 57,8 mm, lalu di kepala silindernya tetap pakai konstruksi DOHC namun pakai roller rocker arm.
Tenaga maksimalnya 16,7 dk di putaran mesin 9.000 rpm dan torsi 13,8 Nm di 7.000 rpm.
/photo/2021/05/08/new-honda-cb150r-streetfire-2018-20210508121837.jpg)
Honda CB150R StreetFire 2018
Generasi ketiga hadir pada tahun 2018, namun lebih tepat disebut sebagai facelift dari versi 2015.
Karena perubahan yang dialami generasi ini tak terlalu banyak.
Pada bagian body, yang beda signifikan ada di shroud yang pakai desain baru yang lebih agresif.
Kemudian body belakang dikasih aksen seolah ada lubang di bagian sampingnya.
Masih di area belakang, pijakan kaki pembonceng diganti jadi berbahan aluminium dan bisa dilepas dari sasis.
Yang juga berubah piringan rem pakai jenis wavy.
Fitur lainnya ada tambahan tombol passing di panel sakelar setang kiri.
Sedang mesinnya relatif tak ada perubahan dibanding versi 2015.
Tenaga maksimalnya 16,7 dk di 9.000 rpm dan tapi torsi naik jadi 14,5 Nm di 7.000 rpm.
Honda CB150R StreetFire 2021
Terakhir tentu saja ada CB150R StreetFire versi 2021 yang baru saja diluncurkan 5 Mei 2021 kemarin.
Secara desain berubah total, jadi berkesan lebih berotot, besar dan padat.
Apalagi kini pakai suspensi depan upside down Showa SFF-BP yang menunjang kesan kekar dan mewah karena berkelir emas.
Peleknya juga berubah bentuk, jadi model palang Y lurus, ala-ala Marchesini.
Pada bagian fitur, spidometer digitalnya mendapat tambahan info gear position dan info konsumsi bensin.
Mesinnya tak ada perubahan signifikan, kecuali ditanggalkannya kick starter, yang mana di generasi pertama hingga ketiga ada.
Mesin yang masih setia pakai tipe square dengan kapasitas murni 149,2 cc ini, punya tenaga maksimal 16,7 dk @9.000 rpm dan torsi maksimal 13,8 Nm @7.000 rpm, persis generasi kedua.
| Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR