Tak heran bila kebanyakan sokbreker high performance atau kompetisi, menggunakan jenis ini.
Selain itu, beberapa merek mobil juga ada yang menggunakan shockbreaker tipe gas sebagai standarnya. Toh, bantingan suspensinya bisa tetap nyaman.
“Jadi, bukan karena jenis isi soknya, melainkan karena settingan force-nya. Untuk membuktikannya, bisa menggunakan alat dyno shockbreaker. Pasti akan ketahuan nilai force-nya antara sokbreker oli maupun gas,” jelas Alfian lagi.
Tuh, sekarang dah paham kan?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR