Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bantingan Shockbreaker Tipe Oli Vs Gas, Lebih Keras Tipe Gas?

Andhika Arthawijaya - Jumat, 4 Juni 2021 | 23:50 WIB
Ilustrasi shockbreaker belakang tipe gas aftermarket (kondisi baru) untuk Suzuki Ertiga dan shockberaker tipe oli (standar)
Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi shockbreaker belakang tipe gas aftermarket (kondisi baru) untuk Suzuki Ertiga dan shockberaker tipe oli (standar)

Otomotifnet.com - Di beberapa forum otomotif di media sosial, kerap muncul percakapan atau pertanyaan soal kinerja shockbreaker tipe gas untuk mobil.

Tak jarang ada komentar yang mengatakan kalau pakai shockbreaker tipe gas, akan membuat bantingan mobil jadi lebih keras.

Bahkan ketika OTOMOTIF menanyakan ke salah satu pedagang onderdil di kawasan Sawangan, Depok, sebut saja Roni, ia mengatakan kalau karakter sok tipe gas memang begitu (lebih keras). Apa benar?

“Tidak seperti itu! Antara shockbreaker gas dan oli, tingkat kekerasannya tergantung nilai force yang diterapkan masing-masing pabrikan sok itu sendiri,” bilang Alfian Kudus, punggawa bengkel Absorber Solution yang satu kawasan dengan DSS (Dana Suspension Specialist) Garage di Jl. RE. Martadinata No.73, Ciputat, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Kinerja Shockbreaker Mobil Mulai Gak Enak, Begini Cara Mendeteksinya!

Kontruksi bagian dalam shockbreaker tipe gas (kiri) vs tipe oli
Dok. OTOMOTIF
Kontruksi bagian dalam shockbreaker tipe gas (kiri) vs tipe oli

Masih kata Alfian, kalau sok tipe gas nilai force-nya dibikin lebih tinggi dari tipe oli, sok itu memang akan cenderung lebih keras.

“Tapi kalau nilainya kecil, dia akan lebih lembut. Begitu juga sebaliknya dengan sok tipe oli. Jadi bukan karena dia pakai gas atau hanya oli,” imbuhnya.

Menurut Alfian, sok tipe gas itu isinya bukan hanya gas, “Tetap pakai oli juga. Bahkan jumlah olinya bisa dibilang sama dengan sok tipe oli,” tukasnya.

Nah, sok tipe gas ini kata Alfian karakternya justru lebih responsif dibanding sok tipe oli.

Tak heran bila kebanyakan sokbreker high performance atau kompetisi, menggunakan jenis ini.

Selain itu, beberapa merek mobil juga ada yang menggunakan shockbreaker tipe gas sebagai standarnya. Toh, bantingan suspensinya bisa tetap nyaman.

“Jadi, bukan karena jenis isi soknya, melainkan karena settingan force-nya. Untuk membuktikannya, bisa menggunakan alat dyno shockbreaker. Pasti akan ketahuan nilai force-nya antara sokbreker oli maupun gas,” jelas Alfian lagi.

Proses dyno shockbreaker di ZAD
Rindra Pradipta/Dok. OTOMOTIF
Proses dyno shockbreaker di ZAD

Tuh, sekarang dah paham kan?

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa