Di medio itu pula, Jayadi sempat dikirim ke Catalunya Spanyol untuk belajar balap di tempat Kenny Roberts.
“Yang kirim dari pihak Phillip Morris (Marlboro), pas itu yang diberangkatkan ada beberapa pembalap dari Indonesia, Malaysia dan Thailand,” tutur suami Anita ini.
Nah proses keberangkatan ke Spanyol ini ternyata ada cerita seru, karena ketika Jayadi sudah di Malaysia, untuk kumpul bersama perwakilan dari negara lain, ternyata belum pegang visa untuk ke Spanyol!
“Ditanyain tuh sama Ron Hogg (promotor ARRC), karena sama dia berangkatnya, kok visa kamu belum ada katanya,” lanjut Jayadi.
“Akhirnya pulang tuh ke Indonesia, untungnya ada yang bantuin dan akhirnya visa sehari jadi, hahaa...” kekeh Jayadi yang ternyata anak seorang ustad ini.
Baca Juga: 30 Tahun OTOMOTIF: Koh Apeng CMS, Tetap Eksis Dengan Label Baru
“Lalu setelah itu mesti menyusul sendiri ke Spanyol, seru ini mana bahasa inggris pas-pasan kan, jadi nekat aja, pas transit saat nanya ke petugas pakai bahasa tarzan lah, hahaha... tapi akhirnya sampai juga,” lanjut sambil tertawa.
Di Catalunya, selain ada Kenny Robert, ternyata Jayadi juga dilatih oleh Sete Gibernau, dan latihannya adalah dirt track yang bertujuan untuk berlatih mengontrol motor.
Di medio ini pula, tepatnya di 1996 dan 1997, Jayadi jadi salah satu pembalap Indonesia yang turun sebagai wildcard di GP125 di Sentul naik TZ125, tentu tarung bareng Valentino Rossi.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR