Untuk prestasi di dalam negeri sendiri, sudah pasti tak terhitung. Buktinya, beragam piala beberapa kontes audio di Tanah Air, terutama kelas Sound Quality (SQ), banyak berjejer di gerainya.
“Yang paling berkesan bagi saya itu pernah jadi juara nasional 4 kali berturut-turut di ajang ISACA (International Auto Sound Challenge Association), yaitu di tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019,” tuturnya pria yang belum lama ini resmi berstatus kakek. Wiihhh.. selamat ya!
Atas kepiawaiannya menata dan mensetting perangkat audio mobilsehingga dapat menghasilkan kualitas suara yang enak didengar dan dinikmati, Johny pun beberapa kali pernah didaulat menjadi juri di beragam kontes audio, baik itu tingkat nasional maupun internasional.
Padahal ia memulai karirnya di bisnis car audio ini saat kondisi ekonomi di tanah Air, bahkan dunia, dalam keadaan krisis.
Baca Juga: 30 Tahun OTOMOTIF : Rahasia Sukses Bari Setiadi, Mulai Audio Hingga Desain Luxury
“Saya memulai bisnis ini ketika baru selesai krisis moneter di tahun 1998, dimana banyak orang masih ragu untuk memulai usaha,” ujarnya.
Namun dengan kayakinan yang kuat akan peluang besar di bisnis audio mobil, Johny menguatkan tekadnya untuk terus maju.
“Awal-awal buka memang kondisinya masih berat, karena banyak orang masih takut pasang audio karena kondisi ekonomi yang masih krisis. Namun saya coba jalani saja,” paparnya lagi.
Bagaimana tidak, saat itu nilai tukar US Dollar yang semula hanya di kisaran Rp 1.000 - 2.000, tiba-tiba melonjak drastis jadi Rp 14 ribuan, bahkan sempat tembus di angka Rp 20 ribuan.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR