"Makanya saat ada insiden dengan pengendara lain, seharusnya ia juga tidak arogan, berlaku kasar sampai main hakim sendiri seperti kejadian pemilik Pajero Sport dengan sopir truk waktu itu," jelas Tika.
"Selain itu mobil sport dan mobil mewah itu punya fitur keselamatan dan tingkat keamanan yang tinggi, jadi jika ada kecelakaan ya harusnya biasa-biasa saja karena dia orang berduit. Nah di Indonesia ini beberapa pengemudi mobil mahal baru sampai tahap bergaya saja, tapi belum siap menanggung risiko jika mobilnya lecet atau tertabrak," ucapnya.
Lebih lanjut, Tika mengungkapkan bahwa ada perasaan superior yang muncul saat mengemudikan mobil mahal terutama dengan dimensi yang terbilang besar.
"Psikologis pengemudi mobil mahal ataupun mobil yang ukurannya lebih besar dibanding kendaraan lain itu, cenderung merasa superior. Jadi ia bisa merasa menganggap remeh kendaraan lain," terangnya.
"Tapi hal ini seharusnya bukan jadi alasan untuk arogan, karena disiplin di jalan itu lebih penting untuk keselamatan bersama," tutup Tika.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR