Otomotifnet.com - Rencaca pemberlakukan ganjil genap di Jakarta dinilai tidak efektif di tengah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah menilai, pemberlakuan kebijakan ganjil genap tidak efektif lantaran masih minimnya aktivitas masyarakat.
Sebagian besar karyawan saat ini masih menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Adanya kebijakan ini jadi ngga efektif, karena persoalannya masyarakat juga belum beraktivitas tinggi kan sebenernya. Jadi kondisi Covid ini sebagian masyarakat masih takut beraktivitas dan umumnya masih WFH kan," ujar Trubus (11/8/2021).
Trubus menilai, kebijakan ganjil genap sebaiknya diterapkan ketika mobilitas masyarakat sudah mulai tinggi.
"Ditunda aja dulu, nanti kalau memang aktivitas masyarakat sudah tinggi, sudah normal, bolehlah ganjil genap diberlakukan lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov DKI Jakarta kembali akan menerapkan sistem ganjil-genap pada 12-16 Agustus 2021.
Baca Juga: Penyekatan PPKM Jakarta Diganti Ganjil Genap, Berlaku di 8 Ruas Jalan Ini
Riza mengatakan, ganjil-genap kembali diterapkan untuk menggantikan penyekatan yang tidak lagi dilakukan.
Ganjil-genap akan diberlakukan mulai pukul 06.00 WIB sampai 20.00 WIB di delapan ruas jalan di DKI Jakarta.
Ia mengatakan, pemberlakuan kembali ganjil-genap ini sebagai bentuk pengendalian mobilitas warga di masa PPKM Level 4 setelah penyekatan dibuka.
"Jadi upaya-upaya (pengendalian) ini dilakukan oleh Dishub dibantu Dirlantas Polda Metro Jaya, untuk mengatur mobilitas warga," katanya.
Selain ganjil genap, Polda Metro Jaya juga akan memberlakukan pengendalian mobilitas dengan sistem patroli di 20 wilayah dan pengendalian mobilitas dengan sistem rekayasa lalu lintas.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR