Selain itu, menurut Bonny dengan jumlah ganjil posisi roller jadi ‘pincang’ atau tidak balans gerakannya.
Karena itu ada pengaruhnya ke kruk as sebagai semacam ‘balancer’, layaknya bandul yang menyeimbangkan gerakan kruk as.
“Biasanya di Mio. Kami cari topnya dulu, TMA si piston, terus derajat kruk asnya sudah tahu. Bisa dimainin, geser-geser letak rollernya untuk mengatur bebannya."
"Jadi seolah-olah seperti dibandul kruk asnya,” jelas pria ramah tersebut.
Baca Juga: PCX 160 Adopsi Pelek PCX 150, Lebih Padat, Anti Gasruk dan Pilihan Cakram Beragam
Namun, tentu dengan penggunaan roller di bawah jumlah standar bukannya tanpa kekurangan.
Diakui oleh Bonny, dengan jumlah lebih sedikit ketahanan roller pasti akan berkurang.
Selain itu akan timbul getaran karena gerakannya tidak balans.
“Bushing tengahnya pun cepet kemakan atau oblak karena tidak balance."
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR